Share

Cinta Berujung Duka atau Suka
Cinta Berujung Duka atau Suka
Author: Yama

Bab 1

Author: Yama
Putriku mengangkat wajahnya yang memerah karena demam tinggi, lalu berkata dengan lembut.

"Baiklah."

"Anak pintar." Aku mencium pipinya.

Kemudian, aku menelepon wali kelas putriku untuk membicarakan tentang prosedur pindah sekolah.

Guru itu mengatakan bahwa prosedur pindah sekolah paling cepat akan membutuhkan waktu setidaknya satu bulan.

Tidak masalah. Aku sudah melalui 8 tahun hidup seperti janda.

Menunggu satu bulan bukan masalah.

Nina membuka mata bulatnya, sesekali melirik ke arah pintu ruang perawatan.

Meskipun dia tidak mengatakan apa-apa, aku tahu bahwa dia sedang menunggu Jeffry.

Aku menelepon Jeffry sekali lagi, hanya berharap dia bersedia mengucapkan selamat malam pada Nina.

Telepon berdering lama sebelum akhirnya diangkat. Suara Jeffry yang dingin dan penuh amarah langsung terdengar lebih dulu.

"Linda, aku hanya menemani Adit menghadiri pertemuan orang tua. Apa perlu kamu menelepon terus untuk mengecek?"

"Kamu bahkan berbohong mengatakan kalau Nina sakit. Kamu mengutuk putrimu sendiri. Kamu sungguh kejam."

Suasana di seberang sana terdengar sangat ramai. Dari suara latar belakang, aku tahu bahwa itu adalah restoran keluarga yang paling ingin dikunjungi Nina.

Jeffry mengatakan bahwa dia sibuk bekerja, tidak memiliki waktu.

Namun, sekarang dia tidak hanya memiliki waktu untuk menghadiri pertemuan orang tua, bahkan memiliki waktu untuk mengajak Melissa Wijaya dan anaknya makan.

Tiba-tiba, dari ujung lain terdengar suara yang jernih, "Ayah, kenapa kamu nggak makan?"

Tanganku bergetar, hingga ponsel di genggamanku hampir terjatuh.

Hampir pada saat yang sama, Jeffry memutus panggilan telepon.

Pria itu sudah seminggu ini tidak pulang ke rumah.

Jika ini dulu, aku pasti sudah mencarinya sambil menangis, menanyakan apakah dia menginap di rumah Melissa lagi.

Namun, sekarang aku bahkan tidak memiliki keinginan untuk meneleponnya.

Hanya saja, pada saat itu Jeffry justru pulang ke rumah.

Begitu masuk, dia langsung memarahiku.

"Kamu sudah seminggu nggak membuatkan bekal untuk Adit, ya?"

"Meski sedang marah, kamu nggak boleh melampiaskannya pada anak itu. Melissa nggak bisa masak, hanya kamu yang bisa membuatkannya."

Ketika melihat aku menundukkan kepala tanpa mengatakan apa-apa, wajah Jeffry sedikit melunak. Dia perlahan meremas tanganku beberapa kali.

"Bukankah kamu selalu ingin mengambil foto pernikahan? Kalau kamu bersikap baik …."

Lucu sekali. Aku sudah bersama dengan Jeffry selama 8 tahun. Namun, kami bahkan tidak memiliki satu pun foto pernikahan, jangankan lagi surat nikah.

Tepat ketika kami ingin mengurus surat nikah, suami Melissa meninggal dunia, hanya meninggalkan anak laki-laki berusia satu tahun.

Melissa tidak sanggup menahan pukulan itu hingga dirawat di rumah sakit. Jeffry sibuk merawatnya, tidak memiliki waktu untuk mengurus hal-hal lain selain Melissa.

Akhirnya, kami masih belum mengurus surat nikah.

Pria itu menggodaku dengan menggunakan foto pernikahan. Dia mengira aku akan menyerah, tetapi ekspresiku tetap acuh tak acuh.

Saat suasana menjadi tegang, wali kelas Nina tiba-tiba meneleponku.

Nina berkelahi dengan seseorang di sekolah.

Aku langsung mengambil tas, bergegas pergi ke sekolah. Jeffry juga mengikutiku dengan cemas.

Dia memarkirkan mobil Hummer hitamnya di depanku. Aku naik ke kursi penumpang tanpa ragu.

Namun, saat melihat tulisan di kursi penumpang, aku sedikit tertegun.

Di kursi penumpang terpasang foto Melissa dengan tulisan: [Kursi khusus kekasih]

Ketika Jeffry memasang sabuk pengaman, dia melihatku memperhatikan stiker itu. Jantungnya berdetak kencang.

Jeffry segera merobek stiker itu, takut aku akan menangis dan mengamuk seperti dulu. Kemudian, dia menjelaskan.

"Melissa hanya iseng memasangnya, kamu jangan ...."

Aku memotong perkataannya dengan tenang, "Ayo cepat pergi. Nina masih menunggu kita di sekolah."

Jeffry menatap wajahku cukup lama, lalu akhirnya mengatupkan bibir tanpa mengatakan apa-apa.

Aku diam-diam mengingat bagaimana Jeffry memasukkan stiker itu dengan hati-hati ke dalam saku setelah merobeknya.

Aku makin merasa bahwa 8 tahun ini tak ada artinya.

Sesampainya di kantor guru, aku melihat seorang anak laki-laki yang tampan sedang menangis dengan kencang,

Rambut Nina tampak acak-acakan, sementara bahunya bergerak-gerak. Jelas dia sedang menangis tanpa suara.

Jika aku tidak salah ingat, anak laki-laki itu adalah putra Melissa, Adit Wangsa.

Jeffry bertubuh tinggi dengan kaki jenjang. Dia melangkah masuk ke dalam kantor lebih dulu dariku, bahkan menutupi tubuhku sepenuhnya.

Ketika Nina melihat Jeffry, matanya langsung berbinar, hendak memeluknya,

Namun, Adit lebih dulu melemparkan dirinya ke dalam pelukan Jeffry.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Berujung Duka atau Suka   Bab 9

    Ini pertama kalinya Jeffry berbicara dengan kasar pada cinta sejatinya. Ini sungguh aneh.Melissa duduk terdiam di lantai, sementara Adit yang begitu ketakutan sampai lupa untuk menangis.Hari-hariku berlalu dengan tenang. Orang tuaku mengetahui bahwa aku sudah menikah dengan Leonard.Mereka merasa sangat senang sampai tidak bisa tidur selama beberapa hari.Ketika Nina tahu bahwa Leonard akan menjadi ayahnya, dia segera menutupi kepalanya dengan topi.Aku segera bertanya, "Nina, apa kamu nggak suka?"Hati Leonard langsung menegang. Dia begitu gugup sampai lupa mencuci piring."Bukan, Nina senang!" Nina menunjukkan rambutnya yang berantakan karena tertutup topi,Wajah kecilnya memerah. Dia melangkah dengan kaki pendeknya, lalu langsung memeluk Leonard."Nina sangat menyukai Ayah Leonard."Leonard tersenyum lega.Ketika kami kembali ke rumah sakit, seorang perawat muda menarikku ke samping untuk menceritakan sedikit gosip."Melissa yang ada di ruang perawatan tiga dipukuli orang."Aku me

  • Cinta Berujung Duka atau Suka   Bab 8

    Jeffry menuduhku dengan penuh amarah, "Kalau ada masalah, hadapi aku."Melissa melemparkan diri ke pelukan Jeffry sambil menangis."Aku hanya menasihati Kak Linda supaya dia nggak menggantungmu lagi karena sekarang dia sudah memiliki pacar.""Tapi Kak Linda merasa nggak senang, lalu ...."Melissa mengatakan ini hanya untuk membersihkan dirinya dari semua tuduhan, mempertahankan citranya sebagai gadis yang baik.Namun, Jeffry seakan hanya bisa mendengar tiga kata "sudah memiliki pacar". Dia berujar dengan tidak percaya."Apa kamu sudah bersama orang lain?"Ketika Melissa melihat Jeffry terfokus pada hal yang salah, dia berusaha mengembalikan topik."Kak Jeffry, jangan menyalahkan Kak Linda karena memukulku. Nggak sakit, ini sama sekali nggak sakit."Jeffry sudah tidak bisa mendengar apa-apa lagi. Dia hanya tahu bahwa aku sudah direbut orang lain.Pria itu mencengkeram lenganku dengan kekuatan yang cukup untuk menghancurkanku."Linda, kenapa kamu mudah sekali jatuh cinta pada orang lain?

  • Cinta Berujung Duka atau Suka   Bab 7

    "Kamu dulu sangat menyukaiku. Kenapa sekarang kamu menolakku begitu saja?" tanya pria itu.Jeffry tidak bisa menerima perbedaan sikapku ini. Setelah kehilangan, dia baru menyadari betapa berharganya apa yang dulu dia miliki.Aku tampak sedikit linglung, sementara Leonard berkata dengan nada cemas."Jangan percaya padanya. Kata-kata pria yang diucapkan sambil menangis nggak bisa dipercaya."Tanpa menghiraukan upaya Leonard yang mencegahku, aku perlahan berjalan ke hadapan Jeffry.Bulu mata panjang Jeffry basah oleh air mata. Dia merasa senang karena aku berbalik, hendak memelukku.Namun, yang menyambutnya adalah tamparan keras dariku."Dulu aku memang sangat mencintaimu. Tapi hidup 8 tahun seperti janda sudah cukup untuk mengikis rasa cinta itu.""Nggak semua orang yang meminta maaf harus dimaafkan."Jeffry melarikan diri dengan ekspresi putus asa, tidak percaya dan tidak mau memercayainya.Ternyata wanita yang mencintainya dengan sepenuh hati akan meninggalkannya tanpa ampun.Sekarang,

  • Cinta Berujung Duka atau Suka   Bab 6

    "Anak Muda, kamu mencari siapa?""Paman, aku suami Linda," jawab Jeffry.Pria tua yang tadinya ceria itu langsung cemberut. Dia pun masuk ke dalam rumah. Ketika keluar lagi, tangannya sudah memegang beberapa sapu."Dasar bajingan, kamu masih berani datang ke rumahku!""Dulu kamu menindas Linda. Kami nggak bisa melakukan apa-apa karena kamu jauh di sana.""Sekarang kamu masih berani datang ke sini? Aku akan menghajarmu sampai mati."Jeffry yang dipukuli, tidak bisa melawan. Dia terpaksa pergi dengan kesal.Namun, Jeffry tidak menyerah, mengirimkan pesan padaku.[Aku akan melakukan segala cara untuk mendapatkan hak asuh Nina.]Leonard menghiburku, mengatakan agar aku jangan panik. Dia akan mencari solusinya.Pengacara berkata, "Meski Jeffry adalah Ayah anak itu, dia sudah lalai dalam mengurus keluarganya. Dia nggak akan memiliki peluang untuk menang.""Kalau ada bukti perselingkuhannya, kita akan lebih mudah menang di pengadilan."Di saat aku kebingungan mencari bukti pendukung, tiba-tib

  • Cinta Berujung Duka atau Suka   Bab 5

    Setelah naik pesawat semalaman, kami kembali ke kampung halaman kami.Berdiri di depan pintu rumah, aku merasa sedikit ragu.Dulu demi Jeffry, aku bertengkar hebat dengan keluargaku. Selama 8 tahun ini, kami tidak pernah berhubungan.Saat aku masih ragu-ragu, pintu tiba-tiba terbuka.Ibuku sedang membawa sampah. Matanya terbelalak ketika melihat diriku dan Nina.Setelah 8 tahun berlalu, ibuku sudah makin menua. Ini membuat mataku sedikit perih.Di ruang tamu, aku memberanikan diri untuk berbicara."Aku dan Jeffry sudah berpisah. Aku nggak akan pergi lagi."Ayahku tidak mengatakan apa-apa, hanya mendengus.Suasana langsung menjadi tegang. Sepertinya mereka sudah sangat kecewa denganku.Aku bersiap untuk pergi dengan perasaan sedih.Nina melompat turun dari sofa, berlari kecil ke hadapan ayahku, lalu memanggilnya dengan lembut."Kakek, Nenek, Nina sangat merindukan kalian."Ayahku memeluk Nina dengan ekspresi kosong, sama sekali tidak melepaskannya.Ibuku dengan senang hati mengupaskan j

  • Cinta Berujung Duka atau Suka   Bab 4

    Adit menangis sambil berguling-guling di lantai. Kelereng di tangannya tanpa sengaja mengenai mata Nina.Aku merasa terkejut, segera memeriksanya.Melissa yang ada di samping berkata dengan sinis, "Anak-anak hanya bermain-main saja, nggak apa-apa."Mata Nina segera membengkak dan memerah."Aduh, tenaga Adit nggak begitu besar, nggak perlu segugup itu."Melissa terus mengoceh, sementara aku langsung berteriak penuh amarah."Kalau kamu bicara lagi, aku akan merobek mulutmu."Jeffry tidak melihat luka Nina, hanya bisa melihat cinta sejatinya yang menangis dengan wajah menyedihkan.Jeffry mencengkeram pergelangan tanganku, lalu berkata dengan nada dingin, "Minta maaf pada Melissa.""Kalau nggak, aku akan mengusirmu."Aku tidak memiliki siapa-siapa di kota ini. Jika keluar dari rumah ini, aku tidak akan bisa bertahan hidup.Jeffry berpikir aku akan merasa takut, lalu langsung berkompromi.Namun, aku hanya tertawa pelan."Baiklah. Aku dan Nina akan pergi bersama, agar nggak mengganggu kalian

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status