Tatapan Rania mendadak fokus pada cek di hadapannya. Nilainya sangat besar. Lucas benar, jumlah itu bisa untuk membuka toko kue, bisa untuk hidup enak, dan Rania tidak akan kesulitan lagi. Namun, hati Rania makin sakit, seolah harga dirinya hanya dinilai dengan uang. Berkali-kali Rania merasakan surga dunia bersama pria itu, tapi ternyata dirinya hanya wanita penghibur bagi Lucas. Dada Rania makin sesak. Kepalanya panas dan sakit, air matanya terus meleleh sampai wajahnya terasa tebal dan berat. Benar, ini yang ia inginkan. Ya, Rania selalu ingin lepas dari Lucas. Namun, saat pria itu benar-benar melepaskannya, mengapa rasanya sesakit ini? Pria itu tidak hanya melepaskan, tapi membuat Rania merasa tidak punya apa-apa untuk dibanggakan. Ya, sakit kuadrat. Rania memejamkan matanya sejenak, merasakan emosi yang membakar dirinya, sebelum akhirnya ia membuka matanya lagi dan meraih cek itu. "Uang. Uang. Hanya uang yang selalu kau tawarkan padaku. Uang banyak, barang mewah. Apa kau pi
Terakhir Diperbarui : 2025-11-13 Baca selengkapnya