Fauzan mendorong motornya yang kehabisan bahan bakar, di sampingnya ikut berjalan Mufidah sambil bersenandung. "Yang, harus digenapi sampai seratus kali, gitu ... dirimu manggil aku gegara kehabisan minyak, gini.""Gosah, lebay deh, suami orang! Salah sendiri, naruh motor di rumah enggak diisi full. Dah, tahu kita tipe gadis yang enggak mau ribet.""Sabaaaarrr, kalau gini terus mending kita tinggal serumah saja, Yang.""Enggak mau ... entar nyetrum. Perjanjian kita nganu, kan kalau aku selesai sidang skripsi.""Perasaan enggak kelar-kelar itu, skripsimu, Yang."Mufidah mengedikkan bahunya, jangankan Fauzan suaminya, dirinya sendiri juga heran. Kenapa, ada saja yang diminta revisi sama dosen pembimbingnya. "Semoga yang kemarin itu, revisi terakhir, Mas."Akhirnya bertemu penjual BBM setelah menuntun motor sepanjang tiga kilometer. Fauzan segera melajukan motor menuju rumah Mufidah."Kehabisan minyak lagi, Zan?" tanya Seka
Last Updated : 2025-10-28 Read more