Martha tidak bisa berbuat banyak. Cengkeraman Mada, dirasanya terlalu kuat.“Lepasin, kalau nggak...”“Apa?” Mada membusungkan dada, menunjukkan kalau dia tidak lagi takut dengan ancaman Keluarga Randana.“Woi, aku bilang lepasin ya lepasin! Telingamu ditaruh mana, ha?! Kalau kamu nggak lepasin, aku bakal suruh Robby balas dendam ke kamu!”“Justru itu yang aku mau,” ketus Mada, dingin. “Mana dia? Robby, aku ingin memabalasnya. Aku tadi melihatnya jadi sopir Keluarga Randana. Murahan sekali, miliarder semacam dia malah jadi bawahan keluarga yang kekayaannya saja nggak masuk top 100!”Martha berusaha menggerakkan tangannya, tapi hasilnya sama.“Percuma melawan, mau seberapapun kamu ngerahin energi, tidak ada gunanya! Ingat, di sini, aku tidak lagi takut dengan semua ancamanmu. Mau kamu minta ceraiin Nabila? Oke, aku bisa lakukan. Saat ini juga. Di depan kedua bola matamu!”Di ruang tengah, ada Claudia, adik kandung Nabila, yang menyaksikan kejadian itu. Emosinya melua-luap dan wajahnya
Terakhir Diperbarui : 2025-10-16 Baca selengkapnya