Mada menahan diri, kuku jarinya menancap kuat di telapak tangan. Ia harus ingat, ia adalah Mada yang menjadi pengawal pribadi Claire, bukan Zero si pembunuh berdarah dingin.“Aku sudah peringatkan kalian berdua, jangan menahanku. Aku tidak main-main. Biarkan aku masuk sekarang!” Mada menaikkan suaranya, memancing amarah Vio dan Boni.Vio tertawa terbahak-bahak, sampai tamu-tamu yang lewat menoleh penuh rasa geli.“Hah? Ngancam? Kami tidak peduli. Kamu siapa, ha? Anak walikota aja kalau nggak punya kartu identitas khusus, nggak bisa masuk ke sini. Di Jakarta, hanya Vastu Group yang memperlakukan semua orang adil,” kata Vio, menyilangkan tangan di dada.“Adil, katamu? Kalian menjilat yang kaya, menginjak yang miskin. Itu adil?” Mada meludah ke samping, sengaja memancing.Boni dan Vio maju selangkah, mata mereka menyalang.“Hei, jaga mulutmu! Sudah miskin, banyak omong lagi! Di dunia ini ada kasta, Mas. Dan kamu, kamu di paling bawah!” bentak Boni, nyaris mendorong dada Mada.Vio menimpa
Terakhir Diperbarui : 2025-10-16 Baca selengkapnya