Laras duduk didekat jenazah sang nenek. Air matanya mengalir membasahi pipinya yang putih mulus. Sesekali ia mengusap air matanya itu. Namun ternyata, air mata tersebut sama sekali tidak mau berhenti.Wajahnya sembab, dan hidungnya memerah. Namun, dari bibirnya yang bergetar, Laras terus melantunkan bacaan surah Yasin.Karena Laras tau, saat ini neneknya tidak membutuhkan tangisan atau pun air mata yang mengalir darinya. Tapi yang dibutuhkan oleh jenazah neneknya, adalah do'a-do'a yang tulus dari orang-orang yang mencintainya.Meskipun Laras merasakan kesedihan yang teramat sangat karena kepergian sang nenek. Tapi, wanita itu berusaha kuat dan ikhlas menghadapi musibah yang sedang menimpanya.Bu Ningsih dan Hilda, dengan setia duduk disampingnya untuk menguatkan hati wanita cantik itu.Mereka berdua sangat memahami, walaupun Laras mencoba kuat. Namun keduanya yakin bahwa, hati wanita itu sedang sangat rapuh.Terutama bagi Bu Ningsih.Wanita paruh baya itu sangat mengetahui bagaimana p
Last Updated : 2025-11-12 Read more