"Dari awal aku melihatnya, wajahnya terasa familiar. Apa—""Itu pasti cuma perasaan Bibi saja." Ardan langsung memotong cepat, suaranya terdengar sedikit gugup. Ia tak ingin sang bibi menggali lebih jauh, apalagi sampai mengingat siapa Dania sebenarnya—mantan kekasihnya ketika mereka duduk di bangku SMA dulu."Aku mempekerjakan Dania karena sama-sama butuh. Aku butuh ASI untuk Jayden, dan dia butuh uang untuk menopang hidupnya," tambah lelaki itu meyakinkan. Sang bibi menatapnya lekat-lekat, seolah mencoba menembus dinding pertahanan Ardan. Namun setelah beberapa detik, ia hanya mengembuskan napas pelan."Terserah kamu lah, yang penting aku sudah mengingatkan. Hati-hati dalam mempekerjakan orang," ucap sang bibi dingin, lalu berbalik pergi.Sebelum benar-benar melangkah, ia sempat menoleh ke arah Dania. Tatapan itu membuat Dania spontan menunduk dalam. Satu tangannya meremas ujung pakaian yang ia kenakan—antara gugup dan takut.Begitu langkah kaki sang bibi menghilang di balik pintu,
Last Updated : 2025-10-28 Read more