Langkah Dania terpaksa mengikuti tarikan tangan Ardan yang kuat. Napasnya memburu, pikirannya kalut. Setiap langkah menuju ruang kontrol keamanan terasa seperti menapaki jalan menuju sesuatu yang menakutkan.Begitu tiba di ruangan kecil berisi deretan monitor, Ardan memberi isyarat pada petugas yang berjaga. “Putar rekaman yang tadi,” katanya tegas.Dania berdiri kaku di belakangnya. Dadanya naik turun, sementara matanya terpaku pada layar monitor yang mulai menampilkan rekaman.“Lihat baik-baik,” ujar Ardan, nadanya dingin. Ia mencondongkan tubuh sedikit ke depan, menatap layar tajam-tajam. Di sana, tampak mobil mereka berhenti di depan gerbang. Tak lama setelahnya, muncul pengendara motor yang membuntuti, hendak menerobos masuk. Namun gagal karena dihentikan satpam.Lalu tak lama, tampak berdebat dengan satpam yang mencegahnya. Cukup lama.“Mas Bayu ….” Suaranya bergetar, hampir tak terdengar. Satu tangannya menutup mulut yang menganga—kaget.Ardan menatapnya. “Masih percaya dia sa
Last Updated : 2025-11-10 Read more