บททั้งหมดของ SKANDAL PANAS NONA MUDA: บทที่ 101 - บทที่ 110

"Kamu tahu siapa klien pemilik restoran itu?" Kelly langsung bertanya antusias setelah kembali ke kantor.Ivana sendiri sedang mengerjakan desain interior milik Isar Frostvale. Dia yang sedang fokus hanya merespon dengan mengedikkan bahu.Kelly seketika cemberut. Dia melipat tangan lalu bersandar di meja sisi Ivana. Dia tahu kalau Ivana tengah fokus akan sulit diganggu."Memangnya siapa?" Ivana akhirnya menyelesaikan satu bagian dari desainnya."Sabrina Black."Ivana menghentikan tangannya yang ingin minum. "Serius itu punya dia?"Kelly mengangguk. "Kalau tebakanku. Dia sepertinya ingin cari gara-gara denganmu," kata Kelly yakin.Ivana menghela napas. Dia sebenarnya tidak ingin bersinggungan dengan Sabrina. Tapi mengingat hubungan mereka, tentu hal itu tidak bisa diabaikan begitu saja.Sabrina pasti menganggap dirinya ancaman. Sebab telah merebut Zack darinya. Namun, Ivana mana tahu kalau Zack punya kekasih. Lagi pula yang mengusulkan pernikahan ini adalah Zack."Dia pasti mau lakukan

Ivana mendengus tidak suka. Ketika dia melihat Sabrina sudah duduk dengan santai di ruang tamu The Crystal, saat dia pulang hari itu.Bern sendiri langsung menyambut kedatangan sang nyonya. Pria itu sama sekali tidak menghiraukan keberadaan Sabrina di sana."Nyonya sudah pulang. Anda ingin makan apa malam ini," Bern bertanya sambil megikuti langkah Ivana."Masak apa yang Zack biasa makan, saya ikut dia."Bern mengangguk sebelum undur diri ke dapur di sayap kiri. Ivana siap menuju rumah utama ketika Sabrina bicara."Kamu tidak tahu makanan kesukaan Zack?""Tidak," balas Ivana tanpa pura-pura. Sabrina mencibir. "Begitu disebut istri?""Apa hubungannya istri dengan makanan kesukaan suami. Aku istrinya bukan pembantunya apalagi pengasuhnya. Tugasku melayaninya. Kalau dia ingin aku memasak dia akan memintaku sendiri."Jawaban Ivana terdengar begitu yakin. Padahal dalam hati sibuk mengingkari. Zack tidak akan menyuruhnya masak. Lelaki itu tidak mungkin menumbalkan dapurnya. Mengingat poten

Zack sedang melakukan meeting ketika ponselnya berdenting. Dia awalnya tidak menghiraukan hal itu. Namun ketika didiamkan, benda canggih tersebut justru makin menggila.Alhasil Sandro menyambar ponsel Zack lalu memasukkannya ke laci. Zack paling benci diganggu saat meeting. Kecuali satu nomor yang nada sambungnya berbeda. Ivana adalah pengecualian, level toleransi tertinggi Zack pada seorang wanita.Sepenting itukah Ivana untuk Zack. Mungkin saja, pasalnya lelaki berubuh kekar itu belum menyadari kalau dia sangat peduli dan perhatian pada istrinya."Orang gila mana yang menggangguku saat bekerja," gumam Zack ketika meeting hampir selesai."Yang jelas bukan istrimu, bukan mamamu, juga bukan nenekmu.""Aku bisa salto tujuh kali kalau Ivana menghubungiku lebih dulu."Tawa Sandro meledak. "Fall in, Tuan?"Zack mengedikkan bahu. "Aku benci kakaknya," tegasnya."Tapi menikmati tubuh adiknya. Itu kriminal, Zack.""Mulutmu! Dia istriku, aku berhak mendapatkannya dan dia wajib menurutiku. Aku

"Zack kamu perlu operasi. Peluru ini melukaimu.""Ivana, Ivana," Zack tidak mengindahkan ucapan Luis. Yang ada di kepalanya hanya istrinya.Luis sama sekali tidak panik. Sebagai pewaris kecerdasan sang ayah dalam bidang pengobatan, Luis jelas sudah fasih menangani hal semacam ini. Satu suntikan membuat Zack lemas tapi tidak pingsan. Dua orang membawa pria itu keluar dari sana. Orang luar tidak tahu detail penembakan malam itu. Yang mereka tahu seseorang tertembak. Dan bagi mereka, hal itu wajar terjadi di tempat hiburan seperti ini. Perkelahian, perebutan wanita, bukan hal baru yang mereka lihat. Termasuk penembakan. Konflik kalangan atas terkadang melibatkan senjata api. Mereka tidak heran lagi."Zack Alejandro. Dia hampir mendapatkanku." Krum mengawasi segalanya dari tempatnya berdiri."Itulah kenapa saya terpaksa menembaknya.""Kau terlalu gegabah!" Krum menunjukkan ketidakpuasannya.Sang asisten menunduk. Tidak merasa bersalah, hanya menghindari konflik lebih jauh dengan atasann

Jemari Armando mulai menelusuri pipi Ivana. Halus juga lembut. Berapa lama dia menanti saat ini. Dia sangat ingin menyentuh Ivana sejak dulu. Tapi gadis itu terus memanggilnya kakak, menciptakan satu batas yang tidak mungkin Armando terabas sembarangan.Tapi kini dia menemukan cara untuk melakukannya. Ivana minum susu almond bercampur sedikit narkoba. Tidak membuat kecanduan hanya menyebabkan Ivana tidur beberapa waktu.Pria itu masih memeta tiap detail paras ayu sang "adik" Sampai dia berhenti di bibir berpulas perona warna pink. Terlihat manis pada Ivana."Ivana Moonstone, andai aku bisa menghilangkan marga Moonstone dari namamu. Akan lebih mudah bagiku untuk mendapatkanmu," gumam Armando dengan wajah perlahan mendekati Ivana.Pria itu nyaris menyentuh bibir istri Zack ketika ponselnya bergetar. Saat dia keluar kamar untuk menjawab panggilan, satu pukulan menghantamnya.Armando terjungkal sebelum berteriak kesal. "Siapa kau berani memukulku?!""Aku!" Suara itu membuat Armando berang