Jalanan cukup lengang, Alvin membawa mobil dengan kecepatan tinggi. Perjalanan kali ini, di luar kebiasaanya, ia tidak membiarkan pengendara lain mendahuluinya, atau berhenti memberi jalan untuk pengendara lain. Seakan berpacu dengan waktu yang segera berakhir. Tibalah Alvin pada tujuannya. Hawa sejuk memenuhi tempat itu. Deretan pohon kamboja dengan bunga-bunga bermekaran mengundang kupu-kupu berterbangan. Harum aroma kamboja membuat Alvin lebih tenang. Langkahnya pelan mendekati sebuah kuburan lalu jongkok di samping batu nisan.“Hai sayang apa kabar ?” Air mata Alvin pun pecah, Alvin sulit melanjutkan kata-katanya, mulutnya tercekat. Air mata semakin deras mengalir tanpa henti. Alvin menangis sangat lama hingga membuat Sahroni, penjaga makam, khawatir. Alvin tampak begitu terpuruk. Sahroni pun ikut sedih hingga air matanya mengembang dan terjatuh di tanah, lalu ia memberanikan diri mendatangi Alvin. “Tuan, apa Tuan baik-baik saja?” selidik Sahroni, Alvin hanya merespon dengan
Last Updated : 2025-11-12 Read more