“Tidak perlu Tuan Alvin, saya sudah biasa,” tolak Mutiara.“Ayo cepetan, nanti tambah malam.”Keraguan muncul dalam benak Mutiara, namun ia berfikir akan terlambat jika harus menunggu ojol tiba. “Baik, tapi tunggu dulu saya ambil tas sebentar,”“Pak Danang tolong nitip Lila, ya.”“Bentar lagi ibuku datang.”“Siap … jangan khawatir.” Lalu Danang menengok ke arah Alvin. “Bos, kalo ada apa-apa telepon aku, ya.”Motor pun melaju kencang di dalam gang. Mengagetkan orang-orang yang sedang duduk-duduk di pos keamanan. Salah seorang pun teriak kesal.”Woi, jangan kencang-kencang!”“Maaf Bang …,” jawab Alvin.”“Pak jangan kencang-kencang, aku mau jatuh,” ucap Mutiara dengan panik.“Pegangan yang kencang,” perintah Alvin dengan volume yang lebih tinggi. Mutiara pun segera mencengkeram kuat bagian bawah jas yang dipake Alvin.Sekelebat sebuah motor mengambil laju jalan mereka hingga membuat Alvin harus menghindarinya. Alvin membelokkan motor ke arah kanan hinggga membuat Mutiara hampir jatuh, re
Last Updated : 2025-11-25 Read more