Hari ketika Madeline pindah ke vila ini, segalanya berubah. Kacau, tiba-tiba, dan menusuk seperti badai yang merobek segala hal yang pernah kusentuh.Hal pertama yang dia lakukan adalah memerintahkan para pembantu untuk mendekorasi ulang seluruh vila. Setiap dinding dan setiap tirai, kecuali kamarku. Dia tidak menyentuhnya. Mungkin karena kasihan. Atau mungkin karena memang tidak peduli.Aku menyaksikan semuanya terjadi dalam diam. Kepala pelayan, yang dulu sering merendahkanku seperti aku orang tak berguna, kini berubah jadi anjing peliharaannya. Nada suaranya kini manis seperti gula."Baik, Nyonya Madeline.""Tentu, Nyonya Madeline.""Akan segera saya urus, Nyonya Madeline."Sedangkan Finn berdiri di belakangnya sepanjang waktu. Dingin, diam, sambil mengamati."Semuanya," katanya sambil mengangguk sekali. "Lakukan saja apa pun yang Madeline mau."Hanya itu.Pagiku yang damai hancur, bersama sisa-sisa ketenangan yang selama ini kujaga untuk diriku sendiri.Saat aku melangkah keluar ka
Read more