Dunia yang satu penuh aturan, nama, dan kehormatan.Dunia yang lain penuh kesederhanaan, kejujuran, dan hati.Dan ia, sayangnya, adalah orang yang mencoba hidup di keduanya sekaligus — lalu kehilangan keduanya pada akhirnya.Angin dari jendela menerpa wajahnya.Ia menatap langit yang perlahan berubah warna, mengingat senyum Maya yang terakhir kali ia lihat di taman — senyum yang basah oleh air mata, tapi tetap lembut.“Aku akan menebus semuanya, Maya,” bisiknya lirih. “Mungkin tidak sekarang, tapi suatu hari nanti, ketika aku sudah pantas berdiri di hadapanmu tanpa nama, tanpa kebohongan.”Di cabang Timur, sore itu, Maya masih duduk di meja Ardi.Cahaya matahari terakhir masuk dari jendela, menyorot surat yang kini sudah lusuh karena air matanya sendiri.Ia membacanya lagi, untuk entah keberapa kalinya, seolah dengan membacanya berulang ia bisa menemukan alasan agar hati berhenti sakit.Tapi semakin dibaca, semakin ia sadar — kepergian ini bukan pengkhianatan.Ini adalah bentuk cinta
Terakhir Diperbarui : 2025-11-10 Baca selengkapnya