“Jangan bicara tentang perasaan,” potong Maya tajam. “Kau bahkan tidak jujur tentang siapa dirimu.”Hening.Hanya angin sore yang lewat membawa sisa debu dari proyek yang mulai sunyi.Ardi menunduk, genggamannya mengepal di sisi tubuhnya. Ia ingin mengatakan sesuatu — ingin membuka semua alasan yang menahannya selama ini. Tentang ayahnya, tentang tekanan keluarga, tentang bagaimana setiap langkahnya diatur oleh nama Tanaka. Tapi ia tahu, semua penjelasan itu akan terdengar seperti pembenaran.Maya melangkah mundur, suaranya menurun, lelah. “Kau sudah menjelaskan semuanya lewat kebohonganmu, Ardi. Tak ada kata yang bisa menghapus itu.”Kata-kata itu jatuh pelan, tapi rasanya lebih berat dari teriakan.Ardi menatap tanah, bibirnya bergerak tapi tak ada suara keluar.Untuk pertama kalinya, pria itu kehilangan semua kata yang biasanya mudah ia susun.Selama ini, ia bisa memecahkan masalah perusahaan bernilai miliaran, menegosiasikan kontrak antarperusahaan raksasa. Tapi kini, di hadapan p
Last Updated : 2025-11-07 Read more