Pagi datang dengan langit kelabu. Udara terasa berat, seolah menyimpan sesuatu yang belum sempat pecah. Di proyek cabang Timur, aktivitas berjalan seperti biasa, tapi di antara suara mesin dan obrolan pekerja, ada keheningan tak kasat mata yang menempel di udara — dingin, samar, tapi terasa.Maya berdiri di depan kaca jendela ruang kontrol, memegang ponsel yang menampilkan foto Adrian Tanaka — pria yang wajahnya mirip, terlalu mirip dengan Ardi.Sudah tiga hari sejak Risa menunjukkan berita itu, dan sejak saat itu pula, pikirannya tak pernah benar-benar tenang.Setiap kali Ardi lewat di depan matanya, setiap kali ia mendengar suaranya, bayangan di foto itu muncul lagi dan lagi.Ia ingin menolak, ingin menertawakan pikirannya sendiri, tapi logika dan hati mulai bertarung di dalam dirinya.“Mungkin cuma mirip,” bisiknya lirih pada bayangan di kaca. “Banyak orang mirip di dunia ini.”Namun suara itu terdengar seperti alasan, bukan keyakinan.Siang itu, Risa menghampirinya dengan wajah pe
Terakhir Diperbarui : 2025-11-04 Baca selengkapnya