Risa menatap mereka bergantian, lalu berkata pelan, “Tahu nggak, kalian berdua kalau kerja bareng itu... klik banget.”Maya menepuk dahinya. “Risa.”“Aku serius! Aku belum pernah lihat kau bisa kerja seasyik ini, May.”“Karena kali ini aku punya partner yang nggak bikin stres,” jawab Maya spontan, lalu buru-buru menunduk, sadar kalimatnya bisa diartikan macam-macam.Ardi menatap layar, pura-pura sibuk memeriksa data, tapi senyum di sudut bibirnya sulit disembunyikan.Sore itu, setelah semua orang pulang, Maya masih duduk di mejanya, meninjau ulang hasil kerja mereka. Laporan itu sempurna — rapi, terstruktur, dan jelas. Ia merasa lega sekaligus terharu.Saat itulah, Ardi datang membawa dua bungkus nasi goreng dari warung depan.“Hadiah untuk kerja keras hari ini,” katanya.“Kau tak perlu repot.”“Aku lapar. Kalau kau tak mau, aku makan dua-duanya.”Maya tertawa kecil. “Baiklah. Tapi kau yang bayar minuman.”Mereka makan di meja kerja, sambil berbagi cerita kecil. Tentang pekerja yang s
Last Updated : 2025-10-16 Read more