Pagi menyelimuti Bandung dengan kabut lembut. Udara dingin dari arah Lembang turun bersama bau tanah basah dan embun daun teh. Di kejauhan, puncak Tangkuban Parahu terlihat seperti gunung yang tertidur dengan mata terbuka, seakan sedang mengawasi dunia dengan diam.Arjuna berdiri di depan mobil tua Land Rover milik tim ekspedisi. Di belakangnya, tiga anak muda bersiap dengan ransel dan peralatan lapangan. Mereka adalah Bayu, Rangga, dan Maya. Mereka tiga peneliti muda yang kini ia tahu bukan sekadar rekan kerja, melainkan bagian dari garis Juru Rasa Pajajaran yang baru.Bayu membuka peta kuno di atas kap mobil. “Kalau kita ikuti jalur ini, Candi Batu Karang berada di balik kawasan hutan Cibodas Lama, di lereng barat gunung Burangrang,” katanya sambil menunjuk simbol batu segi lima.“Tapi anehnya, di semua peta modern titik ini tidak ada,” imbuhnya.Arjuna mengangguk pelan. “Itu karena Candi Batu Karang tidak sepenuhnya berada di dunia kita,” katanya.“Tapi pagi ini, batasnya mulai te
최신 업데이트 : 2025-10-21 더 보기