Kenzo turun lebih dulu ketika mobil berhenti tepat di halaman rumahnya. Udara siang yang mulai terik menyentuh kulitnya, namun ekspresi pria itu tetap datar. Ia berjalan mengitari kap mobil, membuka pintu di sisi kanan, dan mendapati Aluna yang masih setengah sadar. Gadis itu berusaha bangun, tapi kelopak matanya berat sekali. Tanpa bertanya apa pun, Kenzo membungkuk dan mengangkat tubuh kecil Aluna masuk ke dalam gendongan. Gerakannya cepat, ringan, dan penuh kebiasaan seolah ia sudah sering melakukan itu pada gadis itu.Beberapa asisten rumah, termasuk kepala asisten yang sudah bekerja belasan tahun untuknya, langsung berdiri tegap melihat kedatangan Kenzo. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan?” tanya kepala asisten itu berhati-hati. Ia melihat Aluna yang tertidur di pelukan Kenzo, dan tidak bisa menyembunyikan keterkejutan.“Tidak perlu,” jawab Kenzo dingin, tajam, tanpa memberi ruang untuk diskusi. Hanya dua kata, tapi cukup membuat semua orang menunduk, tidak berani bertanya lagi.K
Last Updated : 2025-11-09 Read more