All Chapters of LELUHUR TERKUAT: Chapter 111 - Chapter 120

“Kamu di bawah sini, suruh aku makan?”Wanita itu tertegun.Kenapa kedengarannya agak aneh?Tanpa sadar ia melirik ke bagian bawah tubuh Ye Qingyun.Namun Ye Qingyun sudah langsung bergegas menuju dapur belakang.Barulah wanita itu sadar, dan buru-buru menyusulnya.Si kakek buta dan dua lainnya pun segera mengikuti.Sesampainya di dapur belakang—Ada seorang wanita lain yang sedang menguleni adonan.Wanita ini wajahnya mirip dengan wanita sebelumnya, hanya saja lebih muda, tampak baru berusia sekitar awal dua puluhan.Jelas mereka adalah kakak beradik.“Kakak, ada apa?”“Tidak apa-apa, Tuan ini ingin membuat mie untukku makan.”Ye Qingyun tidak peduli apa yang dipikirkan dua bersaudari itu.Yang ia pikirkan sekarang hanyalah ingin menunjukkan kemampuannya.Agar mereka tahu, apa itu mie yang benar-benar enak!Ia menyingsingkan lengan bajunya

Kemunculan dua kaisar membuat suasana di Puncak Retak Langit langsung mencapai puncaknya.Tak terhitung banyaknya orang menatap ke langit.Masing-masing dengan kegairahan dan rasa kagum.Tentu saja, hal yang paling membuat mereka bersemangat adalah pertarungan antara dua penguasa besar itu.Yang Shenting menatap Dongfang Su.Dongfang Su juga menatap Yang Shenting.Pertemuan tatap dua kaisar ini tidak disertai kata-kata berlebihan.Yang Shenting mengangkat tangannya.Tiba-tiba, sebuah tombak panjang berwarna hitam pekat muncul di genggamannya.“Hmm?”Dongfang Su menatap tombak hitam itu, dan matanya langsung menyipit.Ia dapat merasakan aura kuno dan sangat kuat yang mengalir dari tombak tersebut.Itu jelas merupakan senjata dari zaman kuno.Kalau bukan, mustahil ada aura seperti itu.“Dongfang Su, kau mengenali benda ini?”Yang Shenting bertanya samb

Yang Shenting memandang Ye Qingyun dengan tatapan kosong.Ia benar-benar tidak bisa menerima kenyataan ini.Pemuda biasa yang tampak tidak memiliki apa-apa ini… adalah sosok ahli tinggi yang disebut-sebut Dongfang Su?Di mana letak “ahli tinggi”-nya?Dari tubuh pemuda itu bahkan tidak terasa sedikit pun gelombang kekuatan. Jelas-jelas seperti manusia biasa pada umumnya!Yang Shenting jadi kesal.Ia merasa Dongfang Su hanya mencari alasan untuk tidak mempertemukannya dengan ahli tinggi yang sebenarnya, jadi asal tunjuk seseorang untuk mengelabui dirinya.“Dongfang Su, kau sengaja mempermainkanku?”Yang Shenting menggerutu dengan nada tidak puas.Wajah Dongfang Su langsung berubah.“Berani sekali kau bersikap lancang di depan ahli tinggi!”Ia melirik ke arah Ye Qingyun, takut pemuda itu tersinggung.Untungnya…Ye Qingyun hanya terlihat bingung, tidak tampak marah sama s

Dengan teriakan maut yang menggema, sosok misterius itu tiba-tiba menyerbu ke arah mereka.“Hati-hati!”Guyu dan empat pengawal segera maju untuk menghadang dan bertarung dengan sosok misterius tersebut.Kata-kata yang keluar dari mulut sosok itu—“Makam Kekaisaran Kuno”—langsung membuat semua orang kecuali Ye Qingyun terkejut.“Makam Kekaisaran Kuno? Jangan-jangan ini adalah tempat peristirahatan Kaisar Kuno dari Dinasti Zhou Besar?”Si Orang Buta tua berkata dengan nada penuh keterkejutan.“Sangat mungkin!”Dongfang Su mengangguk dengan wajah serius.Ye Qingyun justru melongo kebingungan.“Apa itu Dinasti Zhou Besar? Apa pula Kaisar Kuno? Apa maksudnya semua ini?”Melihat Ye Qingyun tidak mengerti, Dongfang Su segera menjelaskan:“Tuan Ye mungkin belum tahu—dahulu, di tanah Nanhuang ini, sekitar puluhan ribu tahun lalu… pernah berdiri sebuah kekaisaran besar yang menyatukan seluruh wi

Tingkatan Penyatu Roh! Itu adalah tingkatan yang membuat sembilan dari sepuluh ahli bela diri di dunia ini hanya bisa mendongak penuh rasa kagum. Di seluruh wilayah Nan Huang, jumlah ahli Penyatu Roh bisa dihitung dengan satu tangan. Bahkan tokoh sekuat Kaisar Bela Diri Dongfang Su pun belum dapat melangkah ke tingkatan ini. Masih kurang setengah langkah lagi. Namun pria berjubah hitam yang menghalangi jalan mereka saat ini, aura yang dipancarkannya… benar-benar menunjukkan kekuatan Penyatu Roh! Begitu menakutkan! Seketika, semua orang merasakan tekanan yang luar biasa menindih tubuh mereka. “Berani-beraninya kalian menerobos makam Kaisar Kuno. Itu adalah dosa besar yang pantas mati!” Satu kalimat “dosa mati” itu jatuh seperti gunung besar yang menghimpit. Semua orang di tempat itu langsung tubuhnya terasa berat, seolah ada beban ribuan kilogram mene