บททั้งหมดของ LELUHUR TERKUAT: บทที่ 11 - บทที่ 20

Bai Suyi pernah mengalami cedera serius saat masih kecil. Luka batin itu tidak pernah benar-benar sembuh dan selalu tersembunyi di dalam tubuhnya. Setiap tahun, luka itu akan kambuh — membuat Bai Suyi menderita luar biasa. Bahkan setelah ia menjadi kultivator di Sekte Jiuling, luka itu tetap tidak banyak membaik. Namun kali ini... Baru dengan mencium aroma hot pot saja, luka tersembunyinya sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Hal itu membuat Bai Suyi benar-benar terkejut. Luka yang telah ia derita bertahun-tahun dan tak bisa disembuhkan bahkan oleh ramuan paling langka... kini bisa pulih hanya karena aroma makanan? Bahkan Gongsun Yue, ketua Sekte Jiuling sendiri, pernah berkata bahwa untuk menyembuhkan luka itu dibutuhkan paduan beberapa harta surga dan bumi langka melalui proses pemurnian pil tingkat tinggi. “Jangan-jangan... benda-benda yang terlihat berantakan di dalam hot pot ini sebenarnya harta surga dan bumi?” Bai Suyi berpikir dalam hati, wajahnya penuh tak

"Su Su pernah terluka saat masih kecil dan belum pernah pulih sepenuhnya. Setiap tahun penyakitnya kambuh dan membuatnya sangat menderita.""Mohon Tuan Ye berkenan menolong dan menyembuhkan Su Su," pinta Chu Yanyu dengan sungguh-sungguh.Bai Suyi juga menunduk dalam-dalam memberi hormat kepada Ye Yun."Mohon bantuannya, Tuan Ye."Ye Qingyun mengelus dagunya, berpikir sejenak.Mengobati penyakit?Sistem aneh itu memang pernah mengajarkannya...Namun, Ye Yun sendiri belum pernah mencobanya, jadi ia tak tahu apakah metode itu benar-benar ampuh atau tidak.Tapi sekarang ada orang yang datang memohon bantuannya.Kalau ia menolak, itu akan terlihat tidak sopan."Baiklah, aku bisa mencobanya," kata Ye Qingyun akhirnya."Tapi aku tidak bisa menjamin hasilnya akan sembuh total."Mendengar itu, Chu Yanyu dan Bai Suyi langsung berseri-seri."Terima kasih, Tuan Ye!"Dalam pandangan mereka berdua

“Anak muda, apa yang membuatmu tertawa?” Si pendongeng tua bertanya dengan nada tidak senang. Ye Qingyun segera menggeleng cepat. “Tidak ada, lanjutkan saja, Pak Tua.” Pendongeng itu menarik kembali pandangannya dan melanjutkan ceritanya. Namun, baru sebentar berjalan, Ye Qingyun tertawa lagi. Kali ini, wajah pendongeng itu langsung berubah — dan para tamu di kedai teh pun ikut menatap marah ke arah Ye Qingyun. “Anak muda, kami sedang menikmati ceritanya! Kenapa kau malah mengacau?” Seorang pria berdiri sambil menegur keras. Ye Qingyun sama sekali tak menggubris pria itu. Ia malah menatap pendongeng dan bertanya pelan, “Pak Tua, sudah berapa lama Anda menceritakan kisah ini?” Pendongeng itu tertegun. “Maksudmu apa, Anak Muda? Kisah ini sudah aku bawakan puluhan tahun. Setiap kali aku bercerita, semua orang selalu mendengarkan dengan penuh semangat. Tapi entah kenapa, kau justru terus-terusan tertawa?” “Apakah menurutmu ceritaku ini konyol?” Ye Qingyun menggeleng sambil t

Ucapan Ye Qingyun barusan membuat “Tuan Muda” itu tertegun. Ia lalu menunduk melihat dirinya sendiri. “Aduh!” Ia baru sadar kalau lupa menyamarkan bagian dadanya. Wajah “Tuan Muda” itu langsung merona merah, namun ia cepat menepis rasa malu itu. “Tidak masalah aku ini pria atau wanita,” katanya dengan nada angkuh. “Yang penting aku ingin terus mendengar kisah yang kau ceritakan.” “Selama kau berbicara dengan baik dan bisa menghiburku, aku akan memberimu hadiah besar.” Nada suaranya terdengar seolah sedang memberi anugerah besar, seakan-akan Ye Qingyun wajib bersyukur dan berterima kasih padanya. Ye Qingyun menatapnya dengan ekspresi aneh. “Saudari, aku ini bukan tukang cerita. Kalau ingin mendengar kisah, silakan ke kedai teh saja,” katanya santai. Selesai bicara, ia memeluk kelincinya dan bersiap pergi bersama si anjing besar, Bulu Tebal. “Berhenti!” Suara tajam itu bergema, disusul empat pelayan yang langsung mengepung Ye Qingyun dari segala arah. Kini ia terjepit —

Kusir paruh baya itu kembali menyerang.Dua monster itu hampir menangis.Jelas-jelas orang ini bukan lawan mereka, tapi entah kenapa mereka tidak bisa melawan sama sekali.Hanya bisa dipukuli—Sungguh menyedihkan!Belum pernah mereka merasa sebegitu frustrasinya.Sementara itu, kusir paruh baya merasa sangat puas.Ia yang hanya berada di tahap awal Kondensasi Inti (Condensing Pill), kini bisa menindas dua monster yang berada di tahap menengah—dan bahkan menekan mereka ke tanah sampai tak berdaya.“Rasanya… luar biasa!” pikirnya bangga.Tak lama kemudian, serigala iblis dan beruang iblis itu sudah babak belur, memuntahkan darah sambil menjerit kesakitan.Di atas kereta, Damao—anjing besar itu—menghela napas panjang dan menghapus tekanan yang ia lepaskan sebelumnya.Begitu tekanan itu hilang, kedua monster langsung menyadarinya.Tanpa pikir panjang, mereka berdiri dan kabur sejauh mungkin, tak berani menoleh ke belakang.Mereka benar-benar tak berani tinggal sedetik pun.“Tak kusangka