All Chapters of SURA, PANGERAN TERBUANG: Chapter 81 - Chapter 90

"ARGH...!!!"Jerit Hi Kong menggema di antara hiruk-pikuk pertempuran. Tubuhnya bergetar menahan sakit ketika tombak komandan iblis menembus dadanya.“Bahkan ada monster... yang setara dengan ranah Void Refinement Realm,” gumamnya dengan suara serak, darah segar memancar dari bibirnya.Dengan sisa kekuatan, Hi Kong berusaha menahan tombak itu agar tidak merobek tubuhnya menjadi dua. Namun tekanan kekuatan iblis membuat otot-ototnya menegang, dan hawa kematian perlahan merayap di sekujur tubuhnya.Tentara Yin dan Hantu Yin—jiwa-jiwa heroik dari Alam Asura—menyebar di segala penjuru. Mereka memiliki kekuatan dunia atas, kekuatan yang menggetarkan langit dan bumi. Pemandangan di Festival Besar Benua Bumi berubah menjadi neraka. Jeritan demi jeritan tak berujung, darah mengalir seperti sungai, dan mayat berserakan di mana-mana—tubuh, tangan, kaki, bahkan kepala terpisah, menjadi santapan pasukan iblis yang buas.Wajah-wajah para prajurit hantu begitu mengerikan, penuh kebencian dan kebuas

Sang Tetua dari Alam Immortal Asura berdiri tegap di belakang Ruo Xialo, yang lehernya masih terjepit di dalam cengkeraman tangan He Sura. Suaranya dalam, penuh wibawa dan penindasan.“Apa kau memanggilku hanya untuk menolongmu dari seekor semut dunia bawah ini? Kau sungguh mengecewakan, Tuan Muda.”Jlub!Tanpa peringatan, Tetua Iblis Jenderal Immortal Fu San melontarkan pukulan sarat miasma iblis. Tubuh He Sura langsung terpental jauh.Gedebam! Gedebum! Gedebam! Gedebum!Tubuh He Sura berguling-guling, terlempar sejauh seratus meter, menghantam tanah dengan keras.“Suamiii…!” teriak Su Lele mencoba menolong dan ingin menggapai, wajahnya pucat penuh kekhawatiran, akan tetapi apa yang sanggup ia lakukan..? Tubuhnya kaku tak mampu bergerak dan digerakkan.Seakan - akan rasa takut dan ngeri menyelimuti seluruh tubuh dan mematikan kehendaknya untuk menggerakkan dan mengendalikan tubuhnya yang ingin memberikan bantuan kepada suaminya. Ekspresi semua orang berubah kelam.Putus asa menyelim

Dunia Atas — Domain Immortal AsuraSeluruh alam tampak kelabu — tidak gelap, namun juga tidak terang. Tak ada bintang, tak ada bulan, dan tiada matahari yang menyinari.Di atas Istana Agung Immortal Asura berdiri sebuah tombak raksasa bermata enam, dan di ujungnya yang lain terdapat mata tombak runcing bermata tiga. Tepat di puncaknya, batu lentera kristal biru memancarkan cahaya terang, menerangi seluruh alam immortal yang sunyi dan angker.Tap... Tap... Tap...Seorang bawahan pengawas berlari tergesa-gesa menuju aula utama istana, lalu segera berlutut di hadapan takhta megah yang dijaga patung-patung iblis asura.“Lapor, Yang Mulia Immortal Ruo Bie! Kartu kehidupan Tuan Muda Ruo Xialo dan Jenderal Immortal Fu San... telah hancur!”Bam!!!Sha Shan, Petinggi Immortal Asura, langsung berdiri dengan mata melotot dan wajah memerah oleh amarah. Meja batu dan kursi di sampingnya remuk seketika oleh tekanan spiritualnya.“Apa katamu?! Bukankah kekuatan mereka sudah lebih dari cukup untuk me

“!.....!? Hah— Bagaimana mungkin dia melewati ujian Heavenly Dao secepat itu...?” gumam para Penguasa Negeri serempak, takjub hingga nyaris tak bisa mempercayai apa yang mereka saksikan.Bahkan semua orang mulai kebingungan dan terheran - heran dengan kejanggalan dan keajaiban yang terpampang di hadapan mereka. “Senior He... sungguh luar biasa...!” ucap Min He, Penguasa Negeri Hantu—kultivator wanita terkuat kedua di Benua Bumi setelah Teng May-Er. Tatapannya bergetar lembut, hatinya diliputi decak kagum yang tak bisa ia kendalikan. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasakan getaran asing yang membuat dadanya sesak—perasaan kagum dan cinta yang bersemi tiba-tiba.Min He, wanita abadi yang hidup ribuan tahun tanpa pernah menaruh hati pada siapa pun, kini mendapati dirinya terpikat. Pandangannya tak lepas dari sosok He Sura yang berdiri gagah di bawah sinar sembilan mahkota yang menyatu di atas kepalanya. Tatapan itu membawa rasa yang sulit ia jelaskan, seolah jiwanya ditarik o

Keesokan harinya—hari besar penobatan Raja Penguasa Tertinggi Benua Bumi tiba.Langit tampak cerah, dihiasi Vermillion Bird yang terbang mengitari podium Istana Kerajaan Negeri Asia. Cahaya mentari menyinari paviliun emas, memantulkan kilau kemegahan yang membuat setiap orang menahan napas kagum.Di tengah podium berdiri He Sura, mengenakan jubah kekaisaran putih dengan garis pinggir berwarna emas, dipadu pakaian dalam abu-abu bermotif bordir lambang Shonix, serta ikat pinggang naga yang melilit gagah di perutnya.Ia berdiri di tengah, diapit oleh dua penguasa besar: Yu Hanzo dari Negeri Asia di sisi kanan, dan Min He, Penguasa Negeri Hantu, di sisi kiri.Min He, dengan sikap anggun dan penuh pesona, merasa dirinya adalah sosok yang paling dekat dengan He Sura. Dengan senyum lembut, ia melangkah maju dan membuka upacara dengan suara yang lantang namun merdu.“Sesama kultivator dari dunia bawah Benua Bumi! Mulai hari ini, masa di mana sembilan penguasa negara berdiri sendiri-sendiri te