--- Malam Harinya ---Malam itu, bulan menggantung tinggi di langit Negeri Asia. Hening, hanya suara angin lembut yang menelusup di antara atap-atap rumah megah para tamu kehormatan.Bayangan seorang pria berkelebat cepat di antara genting—bergerak zig-zag dengan kecepatan luar biasa. Dialah He Sura, yang tengah menuju penginapan tempat Ye San (He Sura Palsu) bermalam.Ia berhenti di atas atap penginapan, menatap jendela kamar di bawahnya dengan senyum tipis. Dengan gerakan ringan, He Sura membuka jendela perlahan tanpa suara dan melangkah masuk. Dalam sekejap, ia berdiri tepat di belakang Ye San tanpa disadari.Di dalam kamar, Ye San tertawa puas, menatap tumpukan artefak, eliksir, dan harta suci yang berkilau di hadapannya. Air liurnya hampir menetes dari sudut bibir.“Bwahahaha! Aku benar-benar jenius! Kupikir para penguasa negeri itu kuat dan cerdik, ternyata mereka hanyalah sekumpulan idiot yang mudah diperdaya!” serunya, tertawa seperti orang mabuk kemenangan.“Besok adalah hari
Last Updated : 2025-11-07 Read more