Setengah jam berlalu. Pertarungan kami berdua tak kunjung usai. Aku mencoba melepaskan diri dari kunciannya, dan Bagus mencoba menahanku. Kami berdua tidak menggunakan kekuatan, tapi menggunakan teknik. Namun, perlahan tapi pasti, aku merasa lelah. Aku tidak bisa menahannya lagi.Bagus juga terlihat lelah. Keringat membasahi wajahnya. Napasnya terengah-engah. Ia tidak lagi memiliki energi untuk menahanku. Ia hanya bisa terdiam, menatapku, matanya dipenuhi dengan ambisi.Bagus bangkit, napasnya masih terengah-engah. Ia menatapku, wajahnya datar tanpa emosi, tapi aku bisa melihat ada kilatan hormat di matanya."Hebat," katanya, suaranya pelan. "Aku tidak menyangka kau sekuat itu. Kau bisa menahan kuncianku, kau bisa menghindari seranganku. Kau bukan anak biasa."Rio yang sedari tadi terdiam, kini menatapku dengan mata yang dipenuhi rasa hormat. Ia tidak menyangka aku bisa bertahan selama itu."Namun," lanjut Bagus, lalu tersenyum licik, "ka
Last Updated : 2025-11-10 Read more