Aku sampai di rumah, lalu langsung menuju laptop. Aku tidak membuang-buang waktu. Aku tahu, jika aku ingin mengalahkan Bagus, aku harus mengenalnya. Aku masuk ke media sosial, lalu mencari namanya "Bagus". Sekian lama aku mencari akhirnya aku menemukan akunnya. Foto profilnya menunjukkan seorang laki-laki yang terlihat tenang, tidak seperti preman. Aku menelusuri foto-fotonya, lalu membaca komentar-komentar. Mataku terbelalak saat aku membaca salah satu komentar. "Salut buat Bagus, sudah bebas dari lapas anak." Aku membeku di tempatku. Aku tidak menyangka bahwa Bagus adalah seorang mantan narapidana. Aku tahu, dia tidak seperti Bima atau Rio. Dia adalah sesuatu yang lain, sesuatu yang lebih berbahaya. Aku menatap foto Bagus di media sosial. Wajahnya datar, tidak menunjukkan emosi apa pun. Tapi ada sesuatu di matanya, sesuatu yang dingin dan licik. Lalu aku melihat foto lain, di mana ia baru saja keluar dari penjara. Wajahnya tersenyum licik, seolah-olah ia telah memenangkan sesuat
Last Updated : 2025-11-03 Read more