Arumi berkeliling di apartemen papanya. Lima kamar yang dimaksud Alvin beralih fungsi menjadi, ruang belajar sekaligus perpustakaan, ruang olahraga dan dua kamar lain kamar tamu. Alvin sendiri menempati kamar paling besar.Perlahan, ia membuka kamar sang papa. Alvin sudah tidur lelap. Sejak dulu, Papa memang mudah tidur juga bangun. Jadi, jam berapa pun tidur, biasanya Alvin tetap bisa bangun pagi hari.Arumi akhirnya masuk ke salah satu kamar tamu. Ia berbaring nyaman dan tak lama kemudian terlelap.Esok paginya, saat sinar matahari menyisip masuk melalui jendela, Arumi baru bangun. Matanya memicing karena silau. Lalu, terkaget karena sudah menunjukkan pukul delapan pagi lebih sepuluh menit.“Wah... Papa pasti sudah ke rumah sakit.” Arumi segera bangun dan ke ruang tamu yang menyatu dengan ruang makan.Benar saja, Arumi tidak menemukan Papanya. Apartemen mewah itu kosong. Tetapi, ia melihat catatan di pintu kulkas. Arumi segera membacanya.“Papa ke rumah sakit, ya. Terima kasih sudah
Última atualização : 2025-12-02 Ler mais