Beberapa jam berlalu sejak Sophia dilarikan ke rumah sakit. Di luar, malam mulai bergeser menuju dini hari, sementara di dalam ruang perawatan yang sunyi, suara mesin monitor berdetak pelan, menjadi satu-satunya penanda bahwa waktu terus berjalan.Kelopak mata Sophia bergetar pelan sebelum akhirnya terbuka.Pandangan matanya kabur. Cahaya lampu di langit-langit terasa terlalu terang, menusuk.Napasnya tercekat, dadanya naik turun cepat seolah tubuhnya baru saja ditarik kembali dari tempat yang gelap dan menakutkan.“A-aku … ada di mana?” suaranya serak, hampir tak terdengar.Dalam sekejap, sebuah tangan menggenggam tangannya yang begitu hangat, nyata, dan menenangkan.“Sophia,” suara itu menyusup ke kesadarannya dengan lembut. “Tenang. Kau di rumah sakit. Aku di sini.”Sophia menoleh pelan. Wajah John muncul di bidang pandangnya. Pria itu duduk di samping ranjang, tubuhnya condong ke depan, kedua matanya merah dan lelah, namun sorotnya penuh perhatian. Tangannya tidak melepaskan gengg
Last Updated : 2025-12-15 Read more