All Chapters of Dilema Pernikahan bersama Presdir Dingin: Chapter 81 - Chapter 90

Mungkin senja itu akan menjadi kenangan yang tak akan pudar dalam masa mudanya. Namun, bukan seperti sekarang, lima tahun pernikahan itu telah mengikis cintanya selama bertahun-tahun hingga terasa seperti hanya tersisa serpihan saja.Kyna sama sekali tidak terburu-buru. Dia duduk di kafe sembari menikmati kopi dan kue perlahan, lalu pergi menonton sebuah film.Ketika film berakhir, hari sudah sore. Lantaran belum makan siang, Kyna pun menaiki taksi pergi menyantap pangsit. Begitu menggigit satu suapan, rasa puas pun meledak di lidah seiring dengan kaldu yang mengalir memenuhi setiap indra perasanya.Saat ini, semua hal yang ingin Kyna lakukan hari ini sudah selesai. Perutnya juga sudah cukup kenyang. Dia berencana keluar dari gang kecil baru menaiki taksi, jadi dia bisa jalan sedikit untuk membantu pencernaan.Gang itu dipenuhi toko-toko kecil yang unik dan menarik. Kyna berjalan perlahan sambil menikmati pemandangan. Ketika melihat sekelompok gadis muda sedang mengantre untuk membeli

Kyna sungguh tidak paham. Apa benar orang-orang dengan karakter sama akan berkumpul? Kenapa tidak ada satu pun orang-orang di luar lingkaran Aldrian bersikap jahat padanya, tapi semua orang di sekeliling Aldrian akan bersikap seperti itu?“Bu, sebaiknya kamu minta izin terlebih dahulu,” kata Kyna yang tidak ingin mempersulit seorang resepsionis yang hanya pekerja biasa. “Sebagai resepsionis, jangan-jangan tugasmu itu memang mengusir tamu dengan kasar atau bersikap nggak sopan pada klien? Aku nggak berniat untuk mengadukanmu.”“Tapi kamu juga harus tahu diri dulu …. Kamu itu klien atau tamu yang datang berkunjung?” gumam resepsionis itu dengan nada kesal, tetapi dia tetap menelpon asisten presdir dan menjelaskan siapa yang ingin menemui Aldrian. Entah apa yang dikatakan di ujung sana, tapi setelah mendengarnya, dagu resepsionis itu malah terangkat lebih tinggi lagi!“Apa kataku, mataku memang nggak pernah salah! Mataku memang dilengkapi dengan radar pendeteksi wanita murahan! Lebih baik

“Tutup mulutmu! Jangan bicara! Kamu nggak akan mati! Aku antar kamu ke rumah sakit!” Aldrian berlari kencang menuju ke lantai bawah.Kyna memejamkan matanya. Masih terlihat senyuman di ujung bibirnya. Sebenarnya dia benar-benar sedang berpamitan dengan Aldrian.Aldrian, sampai jumpa ….Di dalam lift, Aldrian menatap sosok wanita yang sedang memejamkan mata di dalam pelukannya. Dia mengulurkan jarinya untuk menekan tombol lift dengan gilanya, seolah-olah dengan begitu, lift bisa bergerak dengan lebih cepat saja.“Kyna, jangan tidur, bangun. Bangunlah!” jerit Aldrian sembari menekan.Akhirnya mereka telah tiba di lantai satu. Petugas pemadam kebakaran juga sudah tiba. Mereka datang lebih cepat daripada yang diperkirakan. Hanya saja, Aldrian tidak peduli lagi dengan kondisi kebakaran. Dia menggendong Kyna memasuki mobil, lalu bergegas ke rumah sakit terdekat.Setelah Kyna tiba di rumah sakit, dia pun telah siuman. Dokter melakukan pemeriksaan mendetail dan tidak menemukan ada luka bakar.

Ada yang ingin Kyna meminum jus mangga. Itu namanya ingin membunuh Kyna. Sebab, jika Kyna jatuh pingsan akibat alergi, dia juga tidak sadar dengan kebakaran itu. Dia yang kehilangan kesadarannya akan terbakar hidup-hidup?Oke, kalau begitu, Kyna akan meminumnya. Dengan begitu, jika ada yang ingin melakukan tindak kriminal, dia akan membantu orang itu agar terbukti bersalah.Namun, berdasarkan pengalaman masa lalunya dengan alergi mangga, Kyna hanya akan timbul ruam, bukan malah jatuh pingsan. Kenapa orang itu akan mengira Kyna telah jatuh pingsan?Harusnya Aldrian, ‘kan?Pernah sekali, Kyna salah makan kue tar mangga dan mengalami alergi parah. Pada saat itu, dia dan Aldrian baru menikah. Dia tidak ingin Aldrian melihat wajahnya yang dipenuhi dengan ruam. Dia pun berlagak tidur di dalam kamar, bersembunyi tidak ingin keluar. Saat Aldrian mengetuk pintu, dia juga tidak membukakan pintu. Alhasil, Sani merasa kaget, langsung mengatakan alergi bisa menyebabkan syok. Jangan-jangan telah ter

“Semua orang sudah berkontribusi banyak, mengerahkan seluruh jerih payah, dan bergadang bermalam-malam demi perusahaan, itulah sebabnya perusahaan baru bisa memiliki hasil seperti hari ini …. Dia … padahal dia hanya duduk di rumah dan menikmati hasilnya saja, tetapi dia terus mencari masalah sama kamu, William, dan Naldo ….”“Aku kepikiran untuk menjalin hubungan baik dengannya, ingin berteman baik dengannya, jadi aku ingin menjadi penengah untuk membuat hubungan semuanya menjadi harmonis. Tapi, dia juga nggak suka dan selalu memarahiku …. Aku merasa kesal. Atas dasar apa dia bisa ketemu kamu saat dia datang mencarimu, kamu selalu memberi semua yang dia mau ….”“Aku pun nggak habis pikir, langsung mengurungnya di dalam ruang rapat. Aku cuma … cuma nggak ingin dia bertemu dengan kamu dengan begitu cepat …. Aku benar-benar nggak menyangka akan terjadi kebakaran di dalam ruang rapat ….” Anara menangis tersedu-sedu.Kyna menatapnya dengan tatapan dingin. Setelah melihat sandiwaranya, apa A