Untuk meredam rasa gatal itu, aku diam-diam menggerakkan bokongku yang kencang untuk memuaskan diri.Semakin menggeseknya, semakin tidak nyaman rasanya.Semakin tidak nyaman rasanya, semakin aku ingin melanjutkannya.Untungnya, sudah agak lama dan Rangga bahkan tidak melihat ke arahku. Dia terus menunduk menatap ponselnya.Aku menggertakkan gigi dan memutuskan untuk menyelesaikannya dengan tanganku terlebih dahulu.Setelah memikirkannya, aku berbaring di ranjang bawah, menutupi tubuhku dengan selimut, dan perlahan mengangkat rok hitam yang kukenakan.Satu tangan terulur ke arah celana dalam.Ketika tubuhku akhirnya merasa agak nyaman, Rangga yang awalnya sedang menatap ponselnya, tiba-tiba berdiri dan berjalan ke arahku selangkah demi selangkah sambil memegang ponselnya."Nona, apa kamu bisa bantu Paman, berapa banyak uang yang dihasilkan dari video cabul semacam ini?"Rangga duduk di samping tempat tidur, sangat dekat denganku.Aku masih memegang pakaianku yang ketat dan tidak berani
Baca selengkapnya