Share

Bab 2

Penulis: Bintang
Untuk meredam rasa gatal itu, aku diam-diam menggerakkan bokongku yang kencang untuk memuaskan diri.

Semakin menggeseknya, semakin tidak nyaman rasanya.

Semakin tidak nyaman rasanya, semakin aku ingin melanjutkannya.

Untungnya, sudah agak lama dan Rangga bahkan tidak melihat ke arahku. Dia terus menunduk menatap ponselnya.

Aku menggertakkan gigi dan memutuskan untuk menyelesaikannya dengan tanganku terlebih dahulu.

Setelah memikirkannya, aku berbaring di ranjang bawah, menutupi tubuhku dengan selimut, dan perlahan mengangkat rok hitam yang kukenakan.

Satu tangan terulur ke arah celana dalam.

Ketika tubuhku akhirnya merasa agak nyaman, Rangga yang awalnya sedang menatap ponselnya, tiba-tiba berdiri dan berjalan ke arahku selangkah demi selangkah sambil memegang ponselnya.

"Nona, apa kamu bisa bantu Paman, berapa banyak uang yang dihasilkan dari video cabul semacam ini?"

Rangga duduk di samping tempat tidur, sangat dekat denganku.

Aku masih memegang pakaianku yang ketat dan tidak berani bergerak sama sekali. Tanpa dilihat pun, pasti kulitku terlihat sangat merah sekarang.

"Kenapa … kamu menanyakan ini padaku?"

Rangga mendekat, meletakkan ponselnya di depanku dan menatap wajahku lekat-lekat.

"Paman hanya penasaran, anak muda sepertimu pasti tahu. Jelaskan padaku tentang ini."

Aku ingin menoleh dan membenamkan wajahku di selimut. Namun, dengan tatapannya yang seperti itu, aku khawatir dia akan menyadari sesuatu, jadi ingin segera menyuruhnya pergi.

"Video seperti itu ilegal dan tidak boleh disebarkan. Mana mungkin bisa hasilkan uang."

"Oh, ternyata video seperti ini ilegal dan tidak boleh dijual. Jadi, bagaimana kalau aku tidak menjualnya dan menunjukkannya pada orang lain, apa mungkin aku bisa menghancurkan wanita di video ini?"

Rangga semakin mendekat.

Aku otomatis minggir. Tanpa kusangka, Rangga akan meraih tanganku dari luar selimut dengan tangannya yang besar. Sementara tangan besarnya yang lain terulur ke bawah selimutku melalui tepi tanganku. Aku terkejut dan hendak berteriak keras ketika Rangga menutup mulutku.

Dia meletakkan ponselnya di atas selimutku dan mendesis ke arahku, "Kalau tak mau orang lain tahu rahasiamu, jangan berteriak!"

Aku menunduk melihat video di ponsel itu dan mau tak mau melebarkan mataku.

Video yang disebut-sebut Rangga itu, tokoh utamanya bukan orang lain, melainkan aku sendiri!

Awalnya, tadi Rangga seakan sedang melihat ponselnya. Namun kenyataannya, dia terus-menerus merekamku.

Meskipun gerakanku di balik selimut tidak terekam, selimut itu bergoyang-goyang. Dengan wajahku yang memerah tadi, semua orang tahu apa yang kulakukan.

Aku pun tak berani bicara lagi.

Melihatku menurut, Rangga menggeser satu tangannya ke bagian depan tubuhku.

Tangan di dalam selimut itu sudah menyentuh kulitku yang halus, membuat seluruh tubuhku gemetar.

Ditambah lagi, tubuhnya yang kekar menekanku dengan erat. Tubuhku langsung lemas.

Ada kegelisahan di tubuh yang tidak bisa dipendam lagi.

Melihatku tak lagi meronta, Rangga terkekeh dan mengembuskan napas hangat ke telingaku.

"Aku nggak menyangka gadis sepertimu punya gairah sebesar ini. Kamu diam-diam puaskan dirimu di depan banyak orang. Apa gunanya bermain sendiri? Kenapa kau tak biarkan Paman mengajarimu?"

Rangga tiba-tiba terdiam, hidungnya terus-menerus mengendus.

"Ck ck, aroma ini kuat sekali. Aku tak menyadarinya. Dari luar, kamu tampak seperti mahasiswi yang suci. Tapi di dalam, kamu sebenarnya gadis nakal."

Tangan besar Rangga meluncur ke pahaku lalu berbalik ke dalam.

Seluruh tubuhku terasa seperti tersengat listrik.

"Ck ck, celana kecilmu basah kuyup, sebenarnya seberapa penginnya kamu ini?"

Dia menemukan rahasiaku dan sekujur tubuhku seperti terbakar.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Hasrat Terpendam di Gerbong Tidur Kereta   Bab 9

    Tangan-tangan besar itu dengan lancang memanfaatkan situasi.Aku tahu seharusnya aku menolak, tetapi sepertinya ada suara di tubuhku yang membuatku untuk menurut.Gairah sialan ini, aku sama sekali tak bisa mengendalikannya.Pria-pria ini jumlahnya lebih banyak daripada di kereta. Jika aku dilecehkan oleh mereka … aku pasti akan rusak.''Aku yang duluan, aku nggak tahan lagi.''''Kenapa kamu yang duluan? Kamu bisa menyentuhnya untuk memuaskan diri. Aku sudah nggak sabar lagi.''Mereka bahkan mulai berdebat tentang siapa yang meniduriku duluan.Melihat tak seorang pun mengalah, akhirnya mereka memutuskan untuk bermain permainan batu-gunting-kertas.Aku seperti mainan, diperebutkan secara acak oleh mereka, dan tak ada seorang pun yang peduli dengan keinginanku.Setelah akhirnya memutuskan siapa yang akan duluan, yang lain pun tidak tinggal diam, tangan-tangan besar mereka memanfaatkan situasi.Saat semua pakaianku dilepas, tiba-tiba terdengar suara keras dari luar.Orang-orang yang mende

  • Hasrat Terpendam di Gerbong Tidur Kereta   Bab 8

    Pintu terbuka. Aku menyadari bahwa itu adalah ruangan pribadi dengan sekelompok pria bermain biliar di dalamnya.Setelah mendengar pintu terbuka, tatapan mereka mengarah padaku.Ayah angkatku menarikku ke tengah ruangan."Para bos yang terhormat, ini adalah gadis biliar, dia akan menemani kalian bermain, ini adalah rasa terima kasihku atas dukungan kalian. Kalian boleh bermain sesuka hati dengannya.""Pak Andre, apa kamu sungguhan? Boleh bermain semau kami?"Salah satu pria dengan gaya rambut Mediterania berjalan menghampiriku. Tatapannya mengarah ke tubuhku dan segera menelan air liur.Aku merasa seakan tidak bisa bergerak saat dia menatapku dan secara naluri ingin berbalik dan pergi.Namun, ayah angkatku menarik lenganku."Tentu saja, Sekar, cepat pergi dan bantu para bos mengatur bola."Aku melihat tatapan mengancam ayah angkatku dan hanya bisa berjalan ke meja biliar dengan patuh.Aku membungkuk, sedikit melengkungkan punggung.Rokku yang sudah sangat pendek, terangkat mengikuti ge

  • Hasrat Terpendam di Gerbong Tidur Kereta   Bab 7

    Di bawah tekanan yang hebat, gairah di hatiku kembali menggebu.Aku mengutuk diriku sendiri karena tak tahu malu saat dipancing begitu saja oleh seorang pria.Tapi ini bukan salahku, gairah ini menguasai diriku.Terkadang aku bahkan tak bisa mengendalikan diri.Rangga melepas celanaku dan hendak langsung memulai."Siapa kau? Berani menyentuh Sekar, benar-benar cari mati!"Ayah angkatku datang dan menarik Rangga dariku, lalu menamparnya.Rangga lengah dan didorong ke tanah oleh ayah angkatku.Ketika ayah angkat hendak memukulnya lagi, Rangga sudah tersadar. Dia berdiri dan menangkis tinju yang diayunkan ayah angkatku."Pria liar dari mana kamu? Aku sama Sekar saling suka.""Aku ayah angkatnya!"Ayah angkatku semakin marah ketika mendengar apa yang dikatakannya. Dia langsung mulai berkelahi dengan Rangga. Rangga tertegun sejenak, lalu terkekeh dengan dingin."Jadi, kamu ayahnya? Ini bukan salahku. Kamu tanyakan saja pada Sekar, dia menggodaku di kereta duluan. Aku sudah nggak tahan lagi,

  • Hasrat Terpendam di Gerbong Tidur Kereta   Bab 6

    "Kali ini aku memanggilmu pulang untuk meminta bantuanmu."Ayah angkatku mengambilkan makanan untukku dengan sumpit dan lanjut berbicara padaku.Ketika mendengar ayah angkatku meminta bantuan, aku menyingkirkan semua emosiku yang berkecamuk dan menatapnya."Ayah, jangan ragu dan katakan saja."Ayah angkatku telah mengabdikan diri untuk membesarkanku selama bertahun-tahun, dan aku selalu berusaha sebaik mungkin untuk membantunya."Aku telah buka tempat biliar baru dan tidak berjalan baik pada awalnya. Jadi aku ingin coba cara baru untuk menarik pelanggan. Sekar, aku ingin kamu ...."Ngomong-ngomong, mata ayah angkatku terus menatap tubuhku yang menonjol.Tatapannya membuat wajahku memerah.Aku jadi teringat tatapan mata Rangga.Apa yang akan dilakukan ayah angkat?Saat aku tak tahan ditatap dan ingin bertanya apa maksudnya, akhirnya dia angkat bicara lagi, "Sekar, kamu sudah jadi primadona sekolah sejak kecil. Dengan tubuh montok yang selalu menarik perhatian banyak pria. Jika kamu bisa

  • Hasrat Terpendam di Gerbong Tidur Kereta   Bab 5

    "Ini benar-benar barang bagus, Rangga. Kamu punya sedikit hati nurani. Saat punya hal yang baik, kamu masih mikirkan saudara-saudaramu.""Lihat kulit ini, sehalus telur. Entah bagaimana rasanya saat bertabrakan.""Ck ck, celana dalamnya basah semua seperti ini. Gadis-gadis zaman sekarang benar-benar berpikiran terbuka. Bukannya ini jelas sedang menunggu Paman-Paman ini untuk menidurimu?"Mereka semua mengerumuniku, membuat tempat tidur yang sudah sempit itu semakin sesak.Panas yang menyengat menyelimutiku, embusan demi embusan napas panas membuat seluruh tubuhku memerah."Tidak ... jangan!"Tangan-tangan besar yang hangat mencengkeramku, mencubitiku sana-sini.Sensasi geli datang dari segala arah dan tubuhku gemetar karenanya.Ledakan gairahku kembali."Sakit sekali ... Lepaskan aku …."Aku terus menggerakkan tubuhku, kedua kakiku rapat menekuk.Saat aku hampir kehilangan kendali, seseorang menahan kakiku."Jangan ditahan, biar Paman yang membantumu …."Aku jelas-jelas takut dalam hat

  • Hasrat Terpendam di Gerbong Tidur Kereta   Bab 4

    Tawa Rangga terdengar dari belakangku."Sudah kuduga kamu cukup nakal, ternyata nggak salah nilai."Dia semakin dekat.Merasakan kekuatan itu, kulit kepalaku terasa geli dan aku menoleh untuk melihat Rangga."Paman, tolong … lembut sedikit. Aku takut nggak kuat menahannya lagi. Aku ... aku belum pernah diperlakukan begini oleh seorang pria sebelumnya."Tawa Rangga semakin keras. "Hari ini aku dapat untung besar, nggak nyangka kamu masih perawan. Jangan khawatir, Paman akan sangat lembut."Dia membidikku dengan cepat dan bergerak maju."Dengan kamu yang sebasah ini, nggak perlu khawatir. Paman pasti akan memuaskanmu."Aku merasa seperti perahu kecil yang terombang-ambing di lautan luas.Senang juga menikmatinya seperti ini.Saat aku hendak memanjakan diri, tiba-tiba aku melihat ponsel yang sedang merekam di sebelahku.Bagaimana jika Rangga mengambil video ini dan menggunakannya untuk mengancamku?Memikirkan hal ini, aku sedikit tersadar dan meraih tangan besar Rangga yang sedang meleceh

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status