Hujan sudah tidak terlalu deras, menyisakan gerimis kecil dan udara yang masih basah dan berbau tanah. Karina turun dari mobil, melangkahkan kakinya memasuki sebuah taman kota yang sepi dari pengunjung.Lampu-lampu taman memantul di genangan air, menciptakan kilau kekuningan di atas rumput yang lembap. Taman kota itu hampir kosong. Hanya suara gerimis, dedaunan yang menetes pelan, dan sayup kendaraan jauh di jalan utama.Karina duduk di bangku besi dingin, kedua tangannya merapat di saku jaketnya. Matanya menerawang, menatap air yang menetes dari ranting pohon ke tanah.Ia sudah berjalan-jalan cukup lama tanpa arah. Sepatu menjadi kotor, rambutnya lembap, dan udara malam menggigit kulitnya. Tapi anehnya, duduk sendirian di taman terasa lebih menenangkan dibanding berada di rumah sendiri.Di sini, tidak ada suara ayahnya, tidak ada tatapan kecewa, tidak ada beban yang dipaksakan padanya hanya karena ia satu-satunya anak yang bisa diandalkan.Karina menarik napas panjang, membiarkan uda
Last Updated : 2025-11-17 Read more