Dahayu masih tercenung karena perubahan sikap Axel. Wajah tampan itu mendadak membuatnya deg-degan, padahal selama ini dia tak pernah merasa demikian. Senyum kecil terpatri di bibirnya, gadis itu salah tingkah kala Axel menatap matanya, seolah menerawang sampai ke lubuk hatinya yang terdalam. “Cepat.” Namun, satu bentakan yang keluar dari mulut Axel, membuyarkan semua pemikiran manis di kepala Dahayu. Tangan Dahayu gemetar, mengangguk cepat, tangannya langsung bergerak memakaikan dasi Axel. Dia merasa gugup karena sepasang mata elang itu terus menatapnya tanpa jeda. Dahayu merasa diintimidasi. “Akh!” Axel mengerang karena Dahayu kekencangan saat mengikat dasi. Dia menepis kasar tangan gadis itu, menegakkan tubuhnya dan mengendurkan dasi yang mencekik lehernya.“Maaf, Tuan, saya nggak sengaja,” ucap Dahayu menunduk, tak berani membalas tatapan Axel yang tampak ingin menelannya. “Selalu saja tidak becus,” sentak Axel, pandangannya sinis menatap tubuh Dahayu dari atas ke bawah.Gadis
Terakhir Diperbarui : 2025-11-14 Baca selengkapnya