Demi masa depannya, suamiku menyuruhku bekerja sebagai pengasuh di rumah atasannya.Awalnya aku sangat enggan, tapi suamiku memohon berkali-kali, bilang bahwa jika aku bersedia, jalan untuk kenaikan jabatan dan gajinya akan mulus.“Lagipula ASI-mu juga berlebih setiap hari, anak kita juga nggak habis. Lebih baik kamu cari penghasilan tambahan!”Suamiku selalu sangat baik padaku, aku tak ingin membuatnya sulit.Dan yang dia bilang benar juga.Kudengar atasannya, Edy adalah pria yang bermoral, jadi seharusnya tidak ada masalah.Setelah dipikir-pikir, aku pun tak jadi mengucapkan kata penolakannya.Sore harinya, suamiku membawaku ke rumah Edy.Begitu membuka pintu dan melihatku, mata Edy langsung berbinar.“Akhirnya kamu mau datang juga, anakku sedang kelaparan.”Pada saat yang sama, tangisan bayi yang melengking bergema di ruang tamu. Seketika, naluri keibuanku muncul. Tanpa berpikir panjang, aku langsung menggendong bayi itu dan mulai menyusui.Agar lebih mudah, aku tidak memakai bra, m
อ่านเพิ่มเติม