Starla baru tersadar kembali ketika dia sudah terbaring di atas ranjangnya sendiri. Di sisi tempat tidur, ada sebuah jendela besar dari lantai sampai langit-langit. Langit di luar tampak gelap, hujan mengalir deras di kaca, membuat seluruh pemandangan menjadi tidak terlihat jelas."Starla, akhirnya kamu bangun juga!"Mendengar suara yang sangat familier, sudut bibir Starla terangkat pelan. "Bi Sani, kenapa kamu datang?"Sani adalah orang lama di Keluarga Gilvano. Seumur hidup, dia suka menanam bunga dan tanaman, sehingga bekerja sebagai tukang kebun di keluarga itu.Sani membawa semangkuk sup hangat ke sisi ranjang Starla, wajahnya tampak sedih. "Kalau aku nggak datang, bahkan nggak akan ada yang tahu kamu pingsan! Ayo, minum dulu. Ini sup kurma merah, bagus untuk menambah darah."Starla berusaha duduk, lalu mengambil mangkuk itu dan menyeruputnya sedikit demi sedikit."Starla, kamu ini kenapa sebenarnya? Tadi waktu aku bantu kamu ganti baju, seluruh tubuhmu penuh darah. Kamu terluka,
Baca selengkapnya