Memetik Bintang yang Tak Sempat Digapai

Memetik Bintang yang Tak Sempat Digapai

By:  KalyaniUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
50Chapters
12views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Starla Benardi pernah mengira bahwa Darrel Gilvano bisa membantunya menghadapi segala kesulitan dalam hidupnya dan melindunginya dengan tenang sepanjang hayat. Namun dia tak pernah menyangka, hampir semua cobaan dalam hidupnya malah berasal dari pria itu. Darrel berkata, wanita itu berbeda dengan Starla. Wanita itu adalah cahaya matahari yang bisa memberinya kehangatan dan kekuatan baginya. Benar juga, di hadapan cahaya matahari, Starla memang tampak redup. Dia sama sekali tidak punya kelayakan untuk dibandingkan dengan wanita itu. Karena bagi Starla, hanya untuk tetap hidup saja, dia sudah harus mengerahkan seluruh tenaganya.

View More

Chapter 1

Bab 1

"Bu Starla, kamu masih belum hamil."

Harapan di mata Starla langsung sirna. Dia menggigit bibir dan menggumam pelan, "Baik ...."

Dokter mengembalikan hasil pemeriksaan kepadanya dengan tatapan penuh iba. "Bu Starla, gimana kalau menyerah saja? Tubuhmu benar-benar sudah nggak sanggup menerima siksaan seperti ini. Meski berhasil hamil pun, belum tentu kamu bisa bertahan sampai melahirkan ...."

Starla menggigit bibirnya tanpa berkata apa-apa, seluruh tubuhnya terasa dingin.

Dokter menjadi cemas dan memanggilnya dua kali, "Bu Starla? Kamu baik-baik saja?"

"Aku nggak apa-apa. Aku sedang mendengarkan." Suaranya terdengar bergetar dan bibirnya bahkan tampak sangat pucat.

Melihat kondisinya, dokter hanya bisa menghela napas berat. "Sebenarnya kalau kamu menjalani kemoterapi sekarang, masih ada kemungkinan untuk memperpanjang hidupmu."

"Nggak perlu. Aku harus hamil." Dia berdiri dan berkata, "Dokter, tolong berikan aku suntikan perangsang ovulasi lagi. Aku ingin mencoba sekali lagi."

Dokter tetap tidak setuju. "Kamu sudah memakai suntikan itu selama setengah tahun. Itu hormon ... bisa mempercepat pertumbuhan sel kanker!"

"Nggak apa-apa. Berikan saja."

"Bu Starla, untuk apa kamu menyiksa diri seperti ini?"

"Tolong, ya."

"Haaah ...." Dokter merasa tak berdaya. Dia akhirnya menuliskan resepnya dan menyerahkannya. "Lantai dua belok kiri, ke ruang suntik. Suntikan ini, dalam 24 jam adalah waktu terbaik untuk hamil. Manfaatkan baik-baik."

Starla menerima lembaran itu dan berterima kasih lembut, "Terima kasih."

....

Pukul sembilan malam, tiada seorang pun di vila itu selain dirinya.

Starla sudah lama terbiasa dengan kesepian dan kehampaan seperti ini. Dia tidak punya waktu lagi untuk melankolis. Hidupnya sudah mulai memasuki hitungan mundur, tidak ada lagi kesempatan baginya untuk beristirahat.

Starla harus memanfaatkan waktu 24 jam yang berharga ini. Dia menekan nomor yang sangat dia kenal dan menunggu.

Tut ... tut ... tut ....

Tidak ada yang menjawab.

Starla tidak menyerah dan menekan nomor itu lagi. Selama pria itu tidak mengangkat, dia akan terus menelepon.

Akhirnya, tepat satu detik sebelum panggilan otomatis terputus, Darrel mengangkatnya.

Suara Darrel penuh kejengkelan dan ketidaksabaran, "Starla, kamu mau apa lagi? Apa lucu kamu terus begini?"

Terus begini?

Starla tersenyum getir. Benar, pernikahan yang sudah dia pertahankan selama empat tahun ini ... tetap saja harus berakhir meski dia sudah mengerahkan seluruh tenaga.

"Kamu ingin cerai, bukan?" kata Starla pelan. "Aku setuju."

Darrel terdiam sejenak. "Kamu benar-benar mau cerai?"

"Iya, tapi ada syarat. Malam ini kamu pulang. Temani aku."

Darrel tertawa dingin. "Starla, ini trik baru apa lagi?"

"Kalau kamu bilang begitu, ya terserah. Darrel, aku cuma kasih kamu satu kesempatan. Kalau malam ini kamu nggak datang, jangan harap kamu bisa bercerai seumur hidup, dan jangan harap bisa membawa Fidora masuk rumah ini. Pilih sendiri."

Setelah berkata demikian, Starla langsung menutup telepon tanpa ragu.

Untuk pilihan seperti ini, dia tahu persis apa yang akan Darrel pilih. Demi Fidora, selama ini Darrel selalu bersedia melakukan apa pun. Jadi, dia pasti akan pulang.

Malam itu cerah sekali. Bulan tampak bulat sempurna, memantulkan cahaya keperakan di lantai. Di samping bulan, langit penuh bintang berkelap-kelip.

Bintang ... itulah arti namanya.

'Darrel, kalau suatu hari aku sudah nggak ada, setiap kali kamu mendongak melihat bintang-bintang di langit, akankah ada satu detik saja ... di mana kamu mengingatku?'

'Kita dulu pernah punya seorang anak. Dia sangat baik, sangat penurut, dan dia sangat mirip denganmu.'

'Tapi, sekarang dia terbaring di ruang ICU tanpa bisa bergerak. Seluruh tubuhnya dipenuhi selang, menunggu aku menyelamatkan nyawanya.'

'Aku harus hamil. Harus mengandung anak kedua, agar ada darah tali pusar untuk menyelamatkannya. Dan aku ... aku hampir kehabisan waktu ....'

Tiiit ... tiiit ... tiiit ....

Itu suara kunci sidik jari. Apa itu dia? Apa Darrel sudah pulang?

Starla buru-buru mengoleskan lipstik tipis, berusaha membuat wajahnya terlihat sedikit lebih hidup.

"Darrel ...," sambutnya.

Detik berikutnya, sebuah tarikan kuat menyeretnya, lalu tubuhnya dibanting keras ke atas ranjang.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
50 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status