Setibanya aku di bandara hari itu, dari kejauhan aku sudah melihat seorang pria berdiri di sana.Pria itu mengenakan setelan jas yang rapi dan pas. Tubuhnya tinggi dan proporsional, karismanya lembut dan menenangkan.Saat melihatku, wajahnya langsung memunculkan senyuman hangat. Kemudian, dia melangkah cepat menghampiriku."Maia, lama nggak ketemu."Aku tersenyum tipis, lalu mengulurkan tangan dan memeluknya."Nixon, lama nggak ketemu."Nixon adalah sahabat masa kecilku. Karena kondisi keluarganya, dulu dia pernah tinggal di rumahku untuk beberapa waktu. Saat itu, dia lembut dan teliti, selalu merawatku seperti seorang kakak. Setelah itu, karena urusan keluarga, dia pindah dan kami tidak pernah bertemu lagi.Usai berpelukan, Nixon melepaskanku, lalu berkata sambil tersenyum, "Pesawatnya sudah diatur. Kita bisa berangkat sekarang.""Oke." Aku mengangguk dan mengikutinya menuju landasan pesawat.Di tengah perjalanan, Nixon menoleh sekilas padaku, lalu bertanya dengan sedikit ragu, "Maia,
Read more