Share

Cinta Terdalam yang Menghancurkan
Cinta Terdalam yang Menghancurkan
Author: Oriza

Bab 1

Author: Oriza
Dari rumah sakit, aku pulang ke rumah dalam keadaan linglung. Ketika aku baru ingin membuka pintu, aku mendengar suara dari ruang tamu.

Itu suara Yosef dan juga sahabatnya, Andy.

Suara Andy terdengar ragu-ragu. "Yosef, Zoey itu istri kakakmu. Kenapa di buku registrasi rumah sakit kamu tercatat sebagai suaminya?"

Gerakanku terhenti, napasku ikut tertahan.

Detik berikutnya, Yosef tidak menjawab, tetapi diamnya sudah menjelaskan semuanya. Anak itu adalah miliknya.

Sebelum pulang, aku masih punya harapan. Mungkin itu karena aku mengira kakaknya Yosef meninggal dan dia menemani kakak iparnya ke rumah sakit untuk diperiksa, lalu sekaligus menuliskan namanya di kolom suami.

Namun sekarang, diamnya terdengar memekakkan telinga.

"Kamu gila! Dia hamil anakmu! Kalau Maia tahu gimana? Dia pasti akan meninggalkanmu!" Suara Andy penuh keterkejutan.

Yosef terdiam sejenak, lalu berkata, "Hubunganku dengan Zoey hanya sebuah kecelakaan."

"Aku nggak akan membiarkan Maia tahu. Dia memang nggak bisa mengandung. Setelah anak itu lahir, aku akan mencari alasan untuk mengadopsinya, sebagai calon pewaris Keluarga Erren."

Aku berdiri terpaku di pintu, hatiku terasa ditusuk dengan kejam. Jariku sedikit demi sedikit bergetar, tenagaku seolah-olah tersedot habis.

Saat itu, aku mendengar sesuatu pecah, entah itu ilusi atau hatiku sendiri. Aku berusaha mengatur napas. Kedua tanganku tanpa sadar melindungi perutku.

Di sana ada kehidupan kecil yang baru mulai terbentuk. Dia adalah seluruh harapanku selama lima tahun ini. Namun sekarang, aku hanya ingin membawanya pergi jauh dari semua ini. Aku tidak bisa membiarkan dia tahu dan tidak ingin dia lahir di keluarga seperti ini.

Melihatku kembali, ekspresi Yosef tampak senang. "Maia, kamu sudah pulang?"

Dia mendekat, memelukku dengan mesra. "Gimana jalan-jalan hari ini? Capek nggak?"

Dulu, aku pasti akan menjawab sambil tersenyum. Namun sekarang, yang kurasa hanya dorongan untuk menjauh darinya.

Setahun terakhir dia melarangku pergi ke rumah sakit karena aku selalu gagal hamil dan dia tidak tega melihatku menderita karena suntikan pemicu ovulasi.

Kehamilan ini adalah hasil dari usahaku diam-diam ke rumah sakit tiga bulan lalu, ingin mencoba untuk terakhir kalinya. Tak disangka, aku berhasil. Namun nahas …. Hubungan kami malah beada di ambang kehancuran.

Melihatku diam dan pergi, dia menenangkanku.

"Maia, kamu capek ya? Kalau capek, istirahat saja lebih awal." Belum selesai dia berbicara, ponselnya berbunyi.

Aku melirik sekilas. Nama penelepon adalah Zoey.

Ekspresi Yosef menegang. Dia buru-buru mengangkat telepon.

Detik berikutnya, suara rapuh Zoey terdengar dari seberang, seperti hendak menangis. "Yosef, aku nggak sengaja kena air panas ...."

Wajah Yosef langsung penuh kecemasan. "Jangan takut, aku segera ke sana."

Dia segera menutup telepon, mengambil jaket dan kunci mobil, lalu menoleh padaku. "Maia, aku keluar sebentar."

Dia pergi dengan terburu-buru, bahkan tidak sempat melihatku sekali lagi. Saat pintu tertutup dengan bunyi cukup keras, seluruh vila menjadi begitu hening hingga suara jam berdetak pun terdengar menusuk.

Aku berdiri di tempat, masih memegang tas. Ujung jariku dingin. Saat dia pergi, dia bahkan tidak menoleh.

Di udara masih tersisa bau tembakau di tubuhnya. Aroma yang dulu membuatku tenang itu kini hanya membuatku mual.

Aku menarik napas dalam-dalam, berkata kepada diriku sendiri untuk tidak menangis. Tidak boleh menangis.

Kalau aku menangis, anak di dalam perutku bisa terkejut. Tanpa sadar, aku menyentuh perutku. Perutku masih rata, tetapi aku tahu dia sudah ada di sana.

"Nggak apa-apa," bisikku lirih dengan suara serak. "Kita masih bisa punya hidup yang baru."

Aku berbalik dan naik ke lantai dua. Langkahku hampir tanpa suara.

Lalu, ponselku bergetar. Aku mengambilnya dan melihat Zoey mengirim sebuah pesan. Aku membuka pesan itu dan tampillah foto USG. Bentuk janin terlihat dengan jelas.

Tak lama kemudian, foto itu dihapus kembali dan muncul tulisan "Zoey sedang mengetik."

[ Maaf ya, Maia. Tadi salah kirim. Kamu nggak lihat, 'kan? ]

Aku menatap tulisan "pesan telah dihapus" itu. Ujung jariku bergetar seperti direndam es.

Air mata memanas di pelupuk mata, tetapi bibirku terkatup rapat. Aku menahan semuanya. Tidak boleh menangis. Tidak boleh kehilangan kendali di sini. Ada kehidupan kecil di dalam tubuhku.

Aku memasukkan ponsel kembali ke tas. Kedua tanganku memeluk perut, seolah-olah melindungi benda paling berharga di dunia. Saat itu, aku tahu aku tidak bisa tinggal di sini lagi.

Dunia Yosef ... sudah bukan milikku lagi.

Gerakanku tenang, nada suaraku dingin. Aku mengeluarkan ponsel dan menekan nomor pengacara.

"Aku ingin membereskan semua asetku di dalam negeri. Siapkan surat perjanjian cerai untukku," kataku dengan suara jernih dan tegas. "Lakukan semuanya tanpa meninggalkan jejak. Tiga hari lagi, aku akan membawa anakku dan menghilang dari semua tempat yang bisa dia temukan."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Terdalam yang Menghancurkan   Bab 9

    Mendengar itu, seberkas keputusasaan melintas di mata Yosef. Dia tiba-tiba menggenggam tanganku, berusaha menarikku ke mobil."Maia, aku mohon, ikut aku pulang. Aku nggak akan membiarkanmu terluka lagi, aku bersumpah."Aku terkejut dan berusaha keras menarik tanganku dari genggamannya. "Yosef, kamu ngapain? Lepaskan aku!"Namun, Yosef seperti kehilangan akal. Dia mencengkeramku erat dan tidak mau melepaskan.Saat itu, suara yang sangat familier terdengar di telingaku. "Maia!"Aku mendongak dan melihat Nixon berlari ke arah kami. Dia langsung menarikku ke belakangnya, melindungiku, lalu menatap Yosef dengan dingin."Apa yang kamu lakukan? Lepaskan dia!" bentak Nixon.Melihat Nixon, mata Yosef dipenuhi amarah. "Kamu siapa? Kenapa ikut campur?"Aku menggenggam erat tangan Nixon. Hatiku terasa hangat. "Ini pacarku, Nixon."Mendengar itu, wajah Yosef seketika memucat. Dia menatapku dengan tak percaya dan penuh keputusasaan."Nggak ... nggak mungkin! Maia, kamu pasti bohong!"Nixon menatapny

  • Cinta Terdalam yang Menghancurkan   Bab 8

    Setelah kembali, aku mengambil alih perusahaan keluarga. Mungkin karena ingin melarikan diri dari masa lalu, aku menuangkan seluruh energiku ke dalam pekerjaan.Nixon juga sering datang membantuku. Kami menyelesaikan banyak masalah bersama-sama.Perlahan-lahan, hubunganku dengan Nixon semakin dekat. Kami sering makan bersama, menonton film bersama, mengobrol bersama.Ayah dan ibuku juga mulai menyadari ada sesuatu di antara kami. Suatu kali, mereka berkata padaku secara pribadi, "Maia, Nixon anak yang baik. Keluarga kita juga saling mengenal dengan baik. Kami tenang kalau kamu bersama dia."Mendengar itu, aku sedikit ragu. Sebenarnya selama beberapa hari ini bersama Nixon, aku memang merasakan kebaikannya. Dia lembut, perhatian, dan sangat bertanggung jawab. Namun, setiap kali memikirkan untuk memulai hubungan baru, hatiku tetap merasa waspada."Ibu, aku tahu. Aku akan mempertimbangkannya baik-baik." Mulutku berkata begitu, tetapi hatiku tetap penuh keraguan.Malam itu, aku berbaring d

  • Cinta Terdalam yang Menghancurkan   Bab 7

    Setibanya aku di bandara hari itu, dari kejauhan aku sudah melihat seorang pria berdiri di sana.Pria itu mengenakan setelan jas yang rapi dan pas. Tubuhnya tinggi dan proporsional, karismanya lembut dan menenangkan.Saat melihatku, wajahnya langsung memunculkan senyuman hangat. Kemudian, dia melangkah cepat menghampiriku."Maia, lama nggak ketemu."Aku tersenyum tipis, lalu mengulurkan tangan dan memeluknya."Nixon, lama nggak ketemu."Nixon adalah sahabat masa kecilku. Karena kondisi keluarganya, dulu dia pernah tinggal di rumahku untuk beberapa waktu. Saat itu, dia lembut dan teliti, selalu merawatku seperti seorang kakak. Setelah itu, karena urusan keluarga, dia pindah dan kami tidak pernah bertemu lagi.Usai berpelukan, Nixon melepaskanku, lalu berkata sambil tersenyum, "Pesawatnya sudah diatur. Kita bisa berangkat sekarang.""Oke." Aku mengangguk dan mengikutinya menuju landasan pesawat.Di tengah perjalanan, Nixon menoleh sekilas padaku, lalu bertanya dengan sedikit ragu, "Maia,

  • Cinta Terdalam yang Menghancurkan   Bab 6

    Yosef menggenggam erat lembar hasil pemeriksaan itu dan langsung bergegas keluar. Sepanjang jalan, dia melaju secepat mungkin menuju rumah sakit.Begitu tiba, dia hampir kehilangan kendali. Dia menahan seorang perawat dan langsung bertanya, "Halo, boleh tanya siapa dokter utama yang menangani Maia?"Perawat itu terkejut melihat ekspresinya yang mengerikan. Dia buru-buru menjawab, "Tunggu sebentar, saya cek dulu."Beberapa menit kemudian, perawat itu mendapatkan informasinya. "Dokter utama untuk Maia adalah Dokter Liam di ruang pemeriksaan nomor 3.""Baik, terima kasih!" Yosef menjawab singkat, lalu langsung berlari menuju ruang pemeriksaan.Dia membuka pintu dengan keras, melemparkan hasil pemeriksaan itu ke meja. Suaranya penuh kemarahan saat bertanya, "Dokter Liam, aku suaminya Maia. Aku mau tanya, apa yang sebenarnya sudah dia alami?"Dokter itu terkejut melihat keadaan Yosef. Dia mengambil hasil pemeriksaan itu dan memeriksanya dengan saksama. Setelah membaca semuanya, dia menghela

  • Cinta Terdalam yang Menghancurkan   Bab 5

    Yosef membantu Zoey kembali ke kamar. Baru saja hendak membaringkannya di tempat tidur, Zoey tiba-tiba mengangkat tangan dan memeluk lengannya.Tubuhnya mencondong ke depan, menempel pada dada Yosef. Matanya penuh dengan godaan."Yosef, malam ini kamu bisa temani aku nggak?"Yosef menatap Zoey yang begitu menggoda, tetapi di kepalanya justru muncul bayangan sorot mataku yang suram. Hatinya mendadak kacau. Dia mendorong Zoey menjauh."Zoey, kamu istirahat dulu. Aku balik ke kamar." Setelah berkata begitu, dia berbalik dan segera keluar dari kamar.Yosef kembali ke kamar, tetapi kamar itu kosong melompong. Dia mengernyit, lalu keluar dan bertanya dengan keras kepada para pelayan, "Maia mana?"Para pelayan saling memandang, lalu menggeleng. "Nggak tahu, Tuan. Kami nggak melihat Nyonya keluar."Hati Yosef terasa dingin. Dia segera berlari menuruni tangga. Saat itu, Zoey keluar dari kamarnya, memasang wajah sedih."Yosef, kamu cari Maia ya? Apa dia ... marah dan kabur dari rumah karena aku?

  • Cinta Terdalam yang Menghancurkan   Bab 4

    Saat itu, tiba-tiba terdengar suara lembut Zoey dari ruang tamu. "Yosef, aku nggak bisa buka kacang ini. Bisa bantu aku sebentar?"Tanpa ragu sedikit pun, Yosef melepaskan tanganku dan melangkah cepat keluar. Aku berdiri di tempat. Kedua tanganku masih ada luka-luka kecil bekas tergores cangkang udang. Rasanya perih.Namun, separah apa pun, tetap tidak lebih sakit dari hatiku.Saat makan malam, Yosef duduk di posisi utama, sementara aku dan Zoey duduk di kedua sisinya.Yosef terus mengambilkan makanan untuk Zoey, menuangkan air. Setiap gerak-geriknya penuh dengan kasih sayang.Aku menunduk, menatap piringku sendiri, berusaha untuk tidak melihat tatapan puas Zoey. Tiba-tiba, ponselku bergetar.Aku pun membukanya. Muncul sebuah pesan.[ Jangan pura-pura nggak lihat. Aku tahu kamu lagi lihat! ]Tanpa perlu menebak pun, aku tahu itu dari Zoey. Aku menggigit bibir, tidak membalas. Aku telah memutuskan pergi, jadi tidak ingin lagi terlibat dengannya.Namun, Zoey tidak berniat melepaskanku. D

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status