All Chapters of Menyerahkan Gairahnya Padanya: Chapter 11 - Chapter 20

Alvaro tak sabar untuk keluar, sangat ingin melihat sosokku.Untuk sesaat, dia bahkan berpikir tidak masalah jika aku tidak mengklarifikasi semuanya untuk Melisa, selama dia bisa membuktikan bahwa aku ada di sana untuknya, itu sudah cukup.Namun sosok yang dia nantikan tidak muncul, hanya seorang pengacara dengan setelan rapi berdiri di depannya.Hatinya hancur.Pengacara itu dengan sopan berkata, “Ketua Alvaro, saya Eko, pengacara Nona Raina, mewakilinya dalam rapat keluarga ini.”“Kenapa dia tidak datang sendiri?”Pengacara itu menggelengkan kepalanya, menunjukkan bahwa dia juga tidak tahu.Kegelisahan di hati Alvaro langsung melonjak, lalu wajah pucatku terlintas di benaknya, membuat napasnya menjadi sedikit tidak teratur.“Apa dia tidak sehat...”Sebelum dia selesai bicara, suara tajam ibu kandungku menyela, “Kenapa hanya ada pengacara? Di mana Raina? Adiknya sedang menunggunya untuk mengklarifikasi masalah! Suruh dia kemari sekarang juga!”Ayah kandungku memberi saran, “Sudahlah,

Di dalam rumah sakit.Alvaro menatap kosong pada berkas-berkas perceraian yang berserakan dan pernyataan pemutusan hubungan keluarga di atas meja, sampai cerutu membakar ujung jarinya, baru dia tersadar.Bayangan kepergianku terus terputar di benaknya, menusuk dadanya seperti jarum.Dia hendak menghubungi tim pencarian orang hilang, tetapi Melisa yang sebelumnya tidak sadarkan diri, terbangun tak lama setelah mendengar kabar kepergianku.Dia memeluk Alvaro, air mata mengalir di wajahnya. “Alvaro, bagaimana bisa kakakku begitu kejam? Apa yang harus kulakukan sekarang? Keluarga Ashari pasti akan mencabut hak warisku!”Alvaro tampak agak linglung. “Tidak apa-apa, apa pun yang terjadi, kamu tetap putri Keluarga Ashari.”“Ini berbeda!” Mata Melisa memerah. “Jika aku tidak memiliki status sebagai ahli waris, bagaimana keluargamu bisa menyetujui pernikahan kita?”Alvaro tetap diam.“Lagipula, kamu akhirnya bercerai dengan kakak. Kita hampir bersama secara sah...”Saat dia bicara, tangannya pe

Ekspresi Alvaro berubah.Kemudian panggilan telepon dari ayah kandungku membuat ponselnya berdering, dan detik berikutnya dia berteriak.“Alvaro, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Kru Bajak Laut Pasifik tiba-tiba membatalkan kerja sama mereka dengan Keluarga Ashari?!”“Mereka bahkan meminta kita mengembalikan semua uang muka untuk proyek itu!”Kru Bajak Laut Pasifik adalah mitra terbesar Keluarga Ashari dan Keluarga Munandar, sebuah kemitraan yang dibangun selama bertahun-tahun, dengan kepentingan yang terjalin erat dengan fondasi keluarga mereka.Penghentian kerja sama secara tiba-tiba akan membuat keduanya berisiko bangkrut.Mereka mengabaikan upaya bunuh diri Melisa, dan malah fokus pada negosiasi dengan Kru Bajak Laut Pasifik.Mereka berharap dapat menyelamatkan kerja sama dengan klien utama ini.Pada saat yang sama, para anak buahnya juga memiliki hasil investigasi terbaru.“Ketua, kami telah menemukan bahwa pemilik kapal itu adalah orang yang misterius dan kaya raya. Itu kapal

Begitu aku selesai bicara, suasana di dek kapal hening sejenak, lalu meledak dengan tawa.Teman Alvaro menunjukku, tertawa terbahak-bahak hingga membungkuk. “Hanya orang desa sepertimu yang berani mengucapkan omong kosong seperti itu. Kamu mungkin sudah kehilangan akal sehat setelah menjadi simpanan pria!”Ibu kandungku mengerutkan kening, suaranya tajam, “Ketua dari Kru Bajak Laut Pasifik hampir tiba. Jangan sampai kita terbunuh karena omong kosongmu, atau kamu akan dilempar ke laut untuk memberi makan ikan!”Melisa yang entah bagaimana berhasil menyelinap di samping Alvaro, meraih lengannya dan berkata dengan suara lemah, “Kakak, aku tahu kamu kesal, tapi kamu tidak bisa bercanda tentang hal seperti ini. Alvaro sudah lama mencarimu. Tolong ikut kembali bersama kami, ya? Jangan permalukan dirimu di sini.”Wajah Alvaro berubah muram dan dia berkata, “Jangan membuat keributan!”Dia melambaikan tangannya, dan dua anak buahnya segera melangkah maju, mengulurkan tangan untuk meraih lengank

Wajah Alvaro mendadak pucat. Dokter itu tergagap-gagap mengungkapkan kebenaran, lalu buru-buru menjelaskan, “Ketua, Nyonya melarang saya memberi tahu Anda.”Pada saat ini, dia akhirnya menyadari bahwa aku sudah mempertimbangkan perceraian saat itu.Dia tidak berani memikirkannya, apalagi menerimanya.Pada saat ini, harga dirinya sebagai Ketua Keluarga Munandar hancur total. Mengabaikan upaya para penjaga untuk menghentikannya, dia menyerbu ke arahku, berantakan dan kelelahan, ditemani oleh anak buah Keluarga Munandar. Dia tidak lagi terlihat seperti Ketua Grup Munandar, dia lebih mirip pengemis di jalanan.Kali ini, aku tidak mengusirnya.Aku menatapnya, suaraku tenang dan datar, “Ada apa mencariku?”Alvaro tidak menyangka aku akan setenang ini. Jakunnya naik-turun beberapa kali sebelum akhirnya dia bicara, suaranya serak dan nadanya memohon, “Raina, maafkan aku, ya? Aku sudah tahu kebenarannya sekarang, kamulah yang menyelamatkanku...”“Kamu sebenarnya tidak ingin bercerai denganku,