Tiba-tiba, Peter menurunkanku, membuatku terduduk keras tepat di atasnya.Terdengar suara yang jelas, langsung masuk tanpa melesat.Seketika, sekujur tubuhku merasakan sensasi kenikmatan yang meledak-ledak.Semua rasa tertekan, sakit dan tidak nyaman yang kurasakan tadi langsung sirna saat itu juga.Seberapa menderita aku sebelumnya, sebanyak itu juga kebahagiaan yang kurasakan saat ini.Tubuhku tidak pernah segila ini sebelumnya.Aku duduk di atas Peter, berguncang dengan hebat.Peter benar-benar sangat kuat, jauh lebih hebat dibandingkan suamiku yang tak berguna itu.Ternyata menjadi seorang wanita bisa sebahagia ini, rasanya dua puluh tahun hidupku selama ini sia-sia.Peter terengah-engah, berkali-kali melontarkan pujian,“Kamu ketat sekali, aku belum pernah merasakan wanita seketat dirimu.”Sebenarnya bukan karena aku terlalu ketat, tapi karena suamiku terlalu payah, kecil seperti ulat.Meski sudah menikah, aku masih merasa seperti gadis remaja yang belum pernah dibuka, seluruh tub
Read more