Short
Latihan Terlarang Bersama Instruktur Pengemudi

Latihan Terlarang Bersama Instruktur Pengemudi

By:  RichyCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
6Chapters
0views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

“Pak, kumohon hentikan. Aku datang ke sini untuk belajar mengemudi, bukan untuk berselingkuh!” Di dalam mobil latihan, karena aku selalu tak bisa menginjak kopling dengan benar. Pak Peter yang merupakan instruktur, sekaligus teman suamiku menyuruhku duduk di pangkuannya. Namun, aku mengenakan rok pendek hari ini dan tidak memakai celana pengaman di dalamnya! Yang lebih parah lagi, dia malah mengeluarkan benda miliknya dan menempelkannya langsung ke arahku.

View More

Chapter 1

Bab 1

Namaku Wenny. Baru-baru ini, perusahaan menugaskanku untuk melakukan perjalanan dinas, jadi aku memutuskan untuk membuat SIM.

Kebetulan teman suamiku, Peter adalah seorang instruktur mengemudi dan dia tak memungut biaya dariku.

Pada hari latihan, suamiku menyarankan agar aku berpakaian menarik.

Bagaimanapun, istri adalah wajah suaminya di luar.

Aku pun berpikir sejenak, lalu mengenakan rok pendek ketat yang dibelikan suamiku, yang membentuk jelas bokongku yang besar dan bulat. Sementara bagian dada yang penuh bergoyang setiap kali aku melangkah, seperti riak air.

Mata suamiku langsung terpaku, dia memujiku tanpa henti.

“Bagus! Kamu cantik sekali pakai ini! Temanku pasti iri setengah mati!”

Aku mendengus kesal sambil berkata, “Kamu nggak takut istrimu dilirik pria lain?”

Setelah mengenakan stoking, aku pun berangkat ke lembaga kursus mengemudi.

Sesampainya di depan mobil Peter, aku membungkuk dan mengetuk kaca jendela.

“Pak Peter, aku datang untuk belajar mengemudi.”

Peter menurunkan kaca jendela dan tatapan matanya langsung tertuju padaku.

Aku menunduk dan baru menyadari bahwa saat membungkuk tadi, pakaianku terbuka dan memperlihatkan bagian putih yang cukup luas.

Aku buru-buru menutupinya dengan tangan.

“Kau Wenny, ya? Ayo, cepat naik. Suamimu itu teman baikku, aku pasti akan mengajarmu dengan sungguh-sungguh. Aku jamin sekali tes akan langsung lulus.”

Setelah duduk di kursi penumpang depan, dia menepuk pahaku.

“Perhatikan baik-baik. Kaki kiri injak di sini, kaki kanan dilepas, mobil akan mulai jalan. Saat mobil mulai bergetar, itu namanya setengah kopling.”

“Kamu coba sekarang.”

Saat aku menginjak kopling, karena tak bisa mengatur tenaga dengan baik, mesin mobil malah mati.

Aku mencoba beberapa kali, tapi mesin tetap saja mati.

Peter terlihat tidak sabar. Dia langsung meletakkan satu tangannya di pahaku.

Entah hanya perasaanku atau bukan, telapak tangannya yang lebar seolah sengaja menggesek pahaku yang dibalut stoking. Seketika, tubuhku langsung menegang.

“Aku akan mengajarmu cara mengatur tekanannya. Begitu tanganku memberi isyarat, kamu lepaskan rem.”

Kontak sedekat itu membuatku semakin gugup.

Dengan suara ragu, aku berkata, “Pak, sepertinya kurang pantas begini? Suamiku itu teman baikmu, tapi kamu malah menyentuh pahaku begini….”

Dia malah tertawa lepas, “Takut apa? Justru karena kamu istri temanku, aku ingin benar-benar mengajarimu. Aku bukan sengaja bermacam-macam. Murid lain bahkan belum tentu dapat penjelasan sedetail ini.”

Aku pun merasa lebih tenang dan kembali menginjak kopling di bawah arahannya.

Mobil mulai bergetar perlahan. Tiba-tiba telapak tangannya menekan lebih kuat, mencengkeram pahaku.

“Jangan gerakan kaki dulu. Di titik ini, lalu pelan-pelan lepaskan rem.”

Seumur hidupku, ini pertama kalinya pahaku disentuh pria lain selain suamiku. Bahkan melalui stoking pun, aku bisa merasakan hangat telapak tangannya, memunculkan getaran aneh di dalam hati.

Karena gugup, aku melepas rem terlalu cepat dan mobil langsung melesat maju.

Peter tiba-tiba menginjak rem di kursi penumpang depan dengan kuat, membuat seluruh tubuhku terdorong ke depan karena dorongan yang kuat.

Tangannya tepat menyentuh bagian bawah rokku! Seketika, seluruh tubuhku seperti tersengat listrik, terasa geli.

Ini benar-benar memalukan!

Peter pun segera menarik tangannya dan menatapku.

“Kaki harus dilepas pelan-pelan. Jangan gugup, coba lagi.”

Aku menarik napas dalam-dalam beberapa kali dan akhirnya mobil bisa berjalan.

Berikutnya adalah latihan parkir mundur.

Ini benar-benar menyulitkanku. Aku sudah mencoba berkali-kali, tapi tetap tidak bisa masuk.

Kalau tidak melindas garis, posisinya miring. Tidak ada satu pun yang berhasil.

Peter melihatnya sambil menggelengkan kepala, “Dengan kemampuan seperti ini, sepertinya sepuluh tahun pun belum tentu bisa.”

Mendengar itu, aku jadi panik.

“Lalu bagaimana? Aku sudah mulai sering dinas keluar kota bulan depan, nggak bisa menyetir jelas nggak mungkin.”

Peter mengusap dagunya, lalu menatapku dengan sorot mata yang menggoda.”

“Ada caranya. Kamu duduk di pangkuanku, aku mengajarkanmu langsung. Dijamin cepat bisa.”

Aku terkejut. Duduk di pangkuannya rasanya terlalu intim. Kalau sampai suamiku tahu, dia pasti akan berpikiran aneh-aneh.

“Sepertinya… kurang pantas. Duduk di pangkuanmu, nggak terasa terlalu dekat? Sepertinya suamiku nggak akan setuju.

Melihat reaksiku, Peter langsung mengeluarkan ponselnya dan langsung menelepon suamiku.

“Halo, John. Istrimu sudah belajar tiga jam, tapi masih belum bisa juga. Aku mau menyuruhnya duduk di pangkuanku supaya aku bisa mengajarinya langsung. Kamu setuju, nggak?”

Tak disangka, suamiku langsung menyetujuinya tanpa ragu.

“Aku percaya caramu. Selama dia bisa menyetir, duduk di pangkuan itu bukan masalah.”

Usai bicara, Peter langsung menutup teleponnya.

Terasa seperti ada api yang menyala di hatiku. Kok suamiku bisa sebegitu santainya? Istrinya duduk di pangkuan pria lain, dia pun tidak peduli?

Kalau begitu, aku juga tak perlu begitu menjaga diri.

Dengan perasaan ingin membalas suamiku, aku pun duduk di pangkuan Peter.

Aku sengaja menggeser pinggul ke belakang, hingga bisa merasakan sesuatu yang keras menekanku.

Seketika, wajahku langsung memerah. Peter benar-benar luar biasa, rasanya sangat keras.

Tidak seperti suamiku yang lemas, sudah lama tidak memberiku kebahagiaan sebagai seorang wanita.

Kedua tanganku memegang setir dan Peter langsung memegang tanganku untuk mengajari cara memutar setir.

Dia menyalakan mobil dan sengaja menahannya di setengah kopling, sehingga mobil bergetar dengan hebat.

Seiring dengan getaran mobil, benda itu terus-menerus menekan tubuhku dengan kuat.

Sensasinya sungguh memicu adrenalin. Wajahku memerah sampai ke telinga, seluruh tubuhku terasa panas, seolah-olah ada semut yang merayap di dalam.

Aku tidak tahan lagi dan mengeluarkan rintihan pelan yang tertahan.

“Uh… hm….”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status