Share

Dosa Terbesarku

Kenikmatan telah berakhir, yang tersisa hanya rasa lelah. Diana masih berbaring di dada bidangku dengan napas menderu.

“Aku nggak nyangka. Baru kali ini aku dapat kenikmatan yang bener-bener indah, Adrian.” Senyumannya mengembang. Matanya menatapku dengan teduh.

Tak lama, dia bangkit dan menjauh dari tubuhku. Diana memasang kacamatanya kembali, lalu menarik napas yang begitu dalam.

“Aku bersyukur banget bisa pindah dari luar negeri.”

Ketika aku duduk dan berniat menyeruput kopi yang masih tersisa setengah cangkir, smartphone di saku celanaku bergetar.

Segera aku rogoh dan melihat di layar telah tampil nama penelepon. Ada sekitar 50 panggilan tidak terjawab, seketika membuatku terbelalak.

“Kenapa, Adrian?” Diana mulai meneliti diriku.

“Nggak ada.”

Semua panggilan tersebut dari Carissa. Dia pasti sangat khawatir dengan diriku karena hingga pukul 03.00 dini hari belum juga pulang.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status