Share

161 BUDI TAK MAU OPERASI

“Astaghfirulloh hal’adzim!”Zahra menarik napas dan mencoba untuk bersabar. Dia sangat sadar jika mantan kekasihnya itu sedang dalam kondisi tertekan.

“Mas Budi. Maaf, aku hanya ....”

“Pokoknya aku tidak mau di operasi. Biarkan aku mati yang penting aku tidak kehilangan semua memoryku! Dan kau harus menghargai keputusanku!”

“Astaghfirulloh hal’adzim. Keputusanmu makin memberatkan langkahku,” ucap Zahra dengan lirih sembari memijat pelipisnya. Tentu saja hal ini makin sulit untuk meninggalkan budi.

“Kau bilang apa?!” tanya Budi yang tak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Zahra.

“Tidak! baiklah. Aku hargai keputusanmu. Sekarang, aku harus bekerja. Nanti aku datang ke sini lagi. Jangan lupa minum obat dan makan yang banyak supaya cepat pulih.” Zahra menepuk-nepuk lengan Budi sembari tersenyum. Lalu meninggalkan Budi dalam kesendirian.

Sementara Budi hanya bisa menangis. Dia merasa sendiri dalam menghadapi cobaan ini. Budi sangat tahu resiko yang akan dia alami kalau tidak diop
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status