Share

Bab 15

"Om mampir bentar ya nanti di depan!" kataku saat Om Aska mulai menghidupkan mesin mobil.

"Depan mana?" tanyanya datar.

"Depan situ om!"

"Ngomong tuh yang jelas dong! Gak usah setengah-setengah kayak gitu, tunjuk gitu biar lebih jelas," dia ini kenapa senang sekali sih mengomeliku? 

Kali ini aku benar, dia sudah mirip sekali dengan ibu-ibu cerewet.

"Minimarket depan situ om!" Aku menunjuk ke arah minimarket yang letaknya di ujung jalan sana. "Ada yang mau aku beli, lagi butuh bangettt." Aku cengar-cengir di depan wajahnya.

"Ya ya ya," timpalnya dengan nada seperti mengejekku. Kalau ku pukul dia, dosa gak ya? Aku kesal sekali, baru saja tadi dia bersikap manis padaku. Ternyata sikap manisnya itu tidak tahan lama-lama ya. Dan lagi lumayan langka ternyata. Huh.

Kami sampai di minimarket yang ku tunjuk tadi padanya, begitu sampai aku langsung turun tanpa mengatakan apapun.

Beberapa langkah lagi aku akan sampai di pintu masuk,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status