Share

Bab 16

"Hampir saja kita dimarahin kalau sampai ndomas berdusta!" sungut Nawangsih panik. Suryawijaya masih bisa tersenyum sebelum senyuman itu surut digantikan dengan raut wajah serius. Pagi ini ia harus menemui Iwan dan jajaran pengikutnya untuk membicarakan taktik yang sudah ia susun semalam, namun di sisi lain ia juga harus menemui Keneswari.

"Kamu pikir untuk apa berdandan seperti itu? Apa Ayahanda akan tertipu? Kamu ini masih saja, kurang pintar!"

"Astaga, ndomas!" pekik Nawangsih, "ini hanya antisipasi dadakan untuk mengurangi hukuman, bukan berarti aku tidak pintar. Udah ah, ndomas juga tidak peka, tidak bilang kalau Ayahanda sudah tau kalau semalam kita mencuri kebebasan!" Nawangsih merapikan rambutnya.

"Jadi tadi malam kalian pergi berdua, Raden, Nawangsih?" sahut eyang Ningrum yang berjalan di belakang mereka.

Nawangsih mengangguk pelan. Siap-siap mendengar wejangan panjang dari eyang untuk tidak berlaku liar tanpa aturan.

"Benar eyang, tapi itu sepenuhnya salahku." ucap Suryawijay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Kurniasari Kurniasari
ah mas surya yg terlalu pendiam apakah bisa pdkt
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
semoga semesta merestui Nawang bersanding sama ndomas uya.
goodnovel comment avatar
Sukmawati Dewi
Bukan PDKT,Ibunda..tapi menjalankan misi...... Memang seorang ibu tidak akan pernah salah dalam memahami hati anak-anaknya. Apalagi Mas Uya yang dari kecil hanya bisa luluh di hadapan Ibunda. 9bunda yang segalanya,wajar jika Mas Uya mencari sosok wanita yang seperti Ibunda..yang kuat dan penuh cinta.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status