Share

Bab 23

Nawangsih berdiri di depan tembok yang penuh dengan tempelan pamflet, flayer informasi jawatan atau lowongan pekerjaan termasuk informasi sedot WC yang menghiasi lebih banyak tembok itu. Nawangsih tersenyum simpul, belum pernah ia membuat mural jalanan seakan satu kebebasan akan ia nikmati hari ini.

"Apa yang harus aku lakukan mas?" tanya Nawangsih bingung.

Dendra berkacak pinggang, pura-pura berpikir. "Apa coba?" tanyanya balik, "Proses panjang untuk sebuah mural jalanan, terlihat klise dan sederhana tapi ini prosesnya..."

Nawangsih mengerucutkan bibir. "Jadi apa mas? Waktuku hanya sebentar lho." ucapnya dengan manja.

Dendra mendesah. "Dibersihkan temboknya, Tania." jawabnya jengah.

Nawangsih terkekeh, pantas saja Dendra juga membawa perkakas tukang bangunan. Ternyata tak semudah yang ia bayangkan untuk stress release kali ini.

Dendra memberikan masker respirator gas untuk menjaga pernapasan gadis itu agar tetap terjaga.

"Dipakai!"

"Gak ada tembok yang lebih bersih mas?"

"Ada, mau?" D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Wakhidah Dani
haish..kan lagi main ndomass
goodnovel comment avatar
Kurniasari Kurniasari
idih mas surya protektif amat
goodnovel comment avatar
Nopita Sary
mas Uya...CEMBURU...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status