Share

40. Bukan Satu Orang

“Apa yang akan kamu lakukan, Putra? Lebih baik kita telepon polisi saja, biarkan Negara yang menghukumnya,” saran Adelia menatap lembut pada Aldan.

Mereka memang melakukan kejahatan dan hampir saja melecehkannya, tetapi Adelia tidak ingin Aldan bermain hakim sendiri.

Aldan tersenyum kecut, “Apa kamu yakin mau menelpon polisi?”

Adelia sekilas membuka mata lebar-lebar, pertanyaan Aldan membuat dirinya sadar bahwa saat ini polisi bagaikan bunglon, tidak bisa dipercaya.

Adelia semakin terbuka pikirannya ketika melihat polisi itu, “Siapa yang menyuruhnya?” tanya Adelia penasaran.

Dia curiga pada Hendrawan yang menyuruh para penjahat untuk menculik dan mencelakainya. Bukan tanpa alasan, dia mencurigai Hendrawan karena terlibat dalam memanipulatif kasus Iqbal.

Aldan tersenyum. Dia mengerti apa yang ada dalam pikiran kekasihnya, “Kita cari tahu kebenarannya.”

Aldan memutar badan dan menatap puas pada para penjahat yang sudah diikat oleh Faizal. Perlahan energi pembunuh yang sedari tadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status