Share

71. Saling Menuduh

Rangga mengantar Aldan pulang. Setiba di rumah kontrakan, Aldan berpura-pura sakit perut.

“Kamu langsung pulang, ya.” Aldan turun dari mobil sembari memegangi perutnya. “ow ya terima kasih. Ketemu besok.”

“Padahal aku ingin mampir sebentar.”

“Perutku sakit banget. Lagian ini sudah malam, gak enak aku sama tetangga nerima tamu malem-malem. Besok saja mainnya,” kilah Aldan berpura-pura semakin terlihat kesakitan.

“Oke, deh.”

Aldan berlari ke arah rumahnya, seolah-olah tidak tahan lagi ingin segera buang air besar. Sementara Rangga melajukan mobilnya dengan ekspresi wajah sedikit kecewa.

Di dalam rumah kontrakan, Faizal sudah menunggu.

“Gimana pekerjaanmu?” tanya Aldan.

“20 menit yang lalu aku sudah mencampuri minuman Nona Lia dengan obat tidur. Sekarang dia sudah terlelap, aku juga sudah memasang cctv dan beberapa jebakan di sekitar rumahnya buat berjaga-jaga kalau ada musuh datang. Dan sebentar lagi Dani Bahri akan datang menjaga sekitar daerah sini,” ungkap Faizal.

“Bagus. Jam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status