Share

79 Kalung Liontin

Aldan mendengar kemarahan Hendrawan lewat ponsel kloningan. Dia kegirangan karena Wahyu memberikan perlawanan sengit pada kepala polisi itu.

“Memang seharusnya seperti itu bukan? Sesama iblis harus saling beradu strategi untuk membunuh satu sama lain,” gumam Aldan tersenyum puas. “aku gak sabar menonton kalian baradu kelicikan. Siapa yang menang? Ahhh kayaknya semakin seru. Sayang sekali kalau dilewatkan.”

Di titik ini, sudah memasuki jam istirahat. Aldan menyimpan ponsel kloningan itu di saku celananya. Lalu, dia berdiri menghampiri Rangga yang sedang merapikan dokumen di atas meja.

“Mau makan, gak?”

“Yaiyalah, gak makan nanti mati.”

“Oke ayo makan biar nyawamu gak ilang,” canda Aldan, lalu dia berjalan beriringan dengan Rangga.

Di kantin, Aldan dan Rangga melihat Verra melambaikan tangan untuk memberi isyarat agar duduk di meja yang sama.

“Widihhhh nyampe duluan.” Aldan mendaratkan tubuhnya di salah satu kursi makan.

“Laper banget ya?” Rangga duduk di sebelah kiri Aldan.

“Emmm eng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status