Share

40. Anak tiri yang menawan

"Makanlah. Setelah itu kita pulang ke rumah." Jenar fokus dengan sepiring nasi goreng telur di depannya.

Jenar mengimbuhkan. "Aku sudah menghubungi papa kamu. Dia yang akan mengurus motor kamu di bengkel," pungkas Jenar.

Julio hanya memandang sepiring nasi goreng di depannya. Tidak ada aksi yang dia berikan. Dia bahkan tidak menjawab semua kalimat Jenar.

Jenar menoleh ke arah Julio. "Kenapa kamu tidak makan nasi gorengnya?"

"Kamu masih keras kepala tidak mau makan denganku?" Jenar langsung menyimpulkan. "Haruskah aku yang pergi dari sini dan membiarkan kamu makan sampai selesai?"

"Julio. Aku—"

"Kamu tidak lihat tangan kananku terluka?" Julio langsung menimpali.

Jenar terdiam dalam satu waktu. Dia memandang keadaan Julio, lalu menganggukkan kepalanya. "Maafkan aku."

Jenar tiba-tiba saja menarik piring makan Julio. Julio memandangnya dengan sedikit heran.

"Aku suapi," kata Jenar. Dia sudah menodongkan sendok berisi nasi goreng tepat di hadapan mulut Julio.

Julio memandangnya sejena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status