Share

46. Kemarahan ibu sambung

Siang ini, Jenar memutuskan untuk menjemput Julio. Alasan terbesar yang mendasari aksi mulianya kali ini adalah sebab Julio tidak bisa menyetir dengan satu tangan.

"Julio bertengkar lagi?" Bisikan-bisikan di sekitarnya menarik fokus Jenar. Dia memandang ke sekitarnya.

Lalu lalang orang membawa Jenar memberanikan diri untuk masuk ke dalam lingkungan kampus.

"Sepertinya Gianna berulah lagi," sambung seseorang dari belakang Jenar.

Mereka berlalu begitu saja. Arah tujuan sama, mengarah pada taman yang tak jauh dari pandangan Jenar. Kerumunan orang seakan sedang menonton pertunjukan.

"Permisi," ucap Jenar menyela langkah kaki dua orang mahasiswa.

Dua pemuda itu menatap Jenar. Sepertinya sejenak tersihir dengan kecantikan Jenar.

"Kamu mahasiswi baru?" Seorang pemuda berambut cepak, ala tentara, memulai obrolan. "Namaku Fino."

Jenar terdiam. Dia tidak mau berkenalan dengan mereka.

"Ini temanku Darren," katanya lagi. Menunjuk pemuda sedikit gempal di sisinya.

Jenar tersenyum kikuk. "
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status