Share

42. Meja makan

Meja makan, kediaman mewah Julian.

“Apa yang terjadi?” Jenar tidak bisa menahan pertanyaan yang bergumul di dalam kepalanya.

Julio mengerutkan dahi. Dia tidak menjawab, mengabaikan pertanyaan Jenar.

“Aku berbicara soal kecelakaan kamu,” sambung Jenar. Jenar paham kebingungan Julio di sini. “Papa kamu mengabari kemarin malam, motor kamu rusak parah.”

“Motornya bisa diambil siang ini?” Julio malah balik bertanya. “Aku ada jam kuliah siang nanti.”

Jenar mendesah panjang. “Kamu masih mikirin motor kamu?” Nada bicara Jenar dipenuhi protes. “Syukur cuma tangan kamu yang retak, bagaimana jika kamu kehilangan nyawa kamu?” tanya Jenar.

Julio mendengus. “Kamu pasti senang. Anak tiri kamu berkurang satu,” jawab Julio tak acuh.

Jenar melirik Jasmine yang terkesan tidak acuh dengan Julio pagi ini. “Kamu tidak ingin tahu keadaan kakak kamu?” tanya Jenar pada Jasmine.

Jasmine menggelengkan kepalanya. “Dia masih bisa makan pagi ini, itu artinya dia baik-baik saja,” ketus Jasmine. Dia menukas lagi. “K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status