Apakah Lirik Lagu Glenn Fredly Sekali Ini Saja Dilindungi Hak Cipta?

Pesan singkat dari aku: lirik lagu, termasuk 'Sekali Ini Saja', secara default dilindungi hak cipta.

Itu berarti kamu tidak bebas menyalin atau mempublikasikan keseluruhan lirik tanpa izin. Undang-undang melindungi pencipta dan pihak yang memegang hak ekonomi—jadi reproduksi, distribusi, atau pembuatan video lirik biasanya memerlukan izin atau lisensi. Ada pengecualian sempit seperti kutipan untuk kritik, review, atau tujuan pendidikan asalkan proporsional dan tidak merugikan eksploitasi normal karya tersebut, namun batasannya tidak selalu jelas dan rawan interpretasi.

Praktisnya, kalau mau ngasih lirik lengkap di situs atau video, lebih aman hubungi pemegang hak atau pakai layanan yang sudah berlisensi. Untuk sekadar berbagi rasa, kutip beberapa baris dengan atribusi dan link ke sumber resmi—itu solusi yang sederhana dan tetap menunjukkan penghormatan ke pencipta. Aku selalu merasa lebih tenang kalau ngikutin langkah ini, soalnya ngerasa hormat dan nggak mau bikin repot orang yang bikin lagu itu.

Satu hal yang selalu bikin aku mikir adalah betapa berharganya kata-kata sebuah lagu — termasuk 'Sekali Ini Saja'.

Secara hukum, lirik itu dianggap sebagai karya cipta (karya sastra atau lirik) dan dilindungi oleh undang-undang hak cipta di Indonesia. Itu berarti hak eksklusif untuk menggandakan, menyebarkan, menampilkan, mengadaptasi, atau membuat karya turunan biasanya berada di tangan pencipta atau pihak yang diberi lisensi (penerbit musik, label, atau ahli waris). Karena Glenn Fredly sudah meninggal pada 2020, hak atas karyanya tetap berlaku selama masa perlindungan yang diatur oleh undang-undang — umumnya sampai puluhan tahun setelah kematian pencipta — sehingga lirik-liriknya tidak otomatis menjadi domain publik.

Dalam praktik, ini artinya menyalin seluruh lirik ke blog, membagikan file teks lengkap di media sosial, atau membuat video lirik tanpa izin bisa berisiko kena klaim pelanggaran. Ada pengecualian terbatas: mengutip potongan pendek untuk kepentingan ulasan, kritik, atau pendidikan biasanya lebih aman kalau disertai atribusi dan tidak merusak pemanfaatan normal karya itu. Tapi batasan ini nggak selalu jelas, jadi kalau tujuanmu komersial atau ingin memuat lirik lengkap, sebaiknya minta izin dari pemegang hak atau pakai layanan yang sudah berlisensi.

Secara pribadi, aku selalu lebih suka menautkan ke sumber resmi atau memakai kutipan singkat sambil ngasih kredit — selain menghormati pencipta, itu juga ngurangi risiko masalah hak cipta. Kalau mau bikin konten yang lebih luas (cover rekaman, video lirik, sinkronisasi), pikirkan lisensi dan izin sejak awal, biar karya tetap dinikmati tanpa ribet di belakang layar.

Ngomongin 'Sekali Ini Saja' secara praktis: iya, liriknya dilindungi.

Kalau tujuanmu cuma share satu-dua baris lirik sebagai caption atau kutipan di postingan, biasanya orang-orang masih ngejalaninnya dengan menyebut sumber dan nggak terlalu masalah — tapi itu tergantung konteks dan seberapa panjang kutipannya. Upload lirik lengkap di blog atau bikin video lirik tanpa izin? Itu yang sering berujung klaim hak cipta. Platform besar sering punya mekanisme klaim otomatis, jadi bisa tiba-tiba di-takedown atau dimonetisasi pihak lain.

Beberapa hal praktis yang aku lakukan ketika pengen pakai lirik: pertama, cek apakah ada publisher atau penerbit yang mengelola karya tersebut; kedua, pakai situs atau aplikasi yang sudah punya lisensi penayangan lirik; ketiga, kalau mau bikin cover rekaman atau video, urus lisensi mekanik dan sinkronisasi—karena selain teks, ada hak untuk nada dan rekaman yang juga harus diperhatikan. Intinya: jangan anggap remeh, karena lirik bukan cuma teks biasa; itu karya dengan pemilik yang berhak atur pemanfaatannya. Aku sendiri sekarang lebih suka link ke sumber resmi atau cuma pakai potongan pendek yang jelas-jelas untuk review atau pengajaran.